Inilah Daftar Pertanyaan Orang Tua Soal Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

7 Juni 2021, 10:58 WIB
Amankah vaksin Covid-19 untuk anak-anak /healthpolicy-watch.new/

DESKJABAR -  Masih banyak orang tua yang masih ragu untuk mengizinkan anak-anak mereka mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Mereka khawatir vaksin akan memberikan dampak yang lebih serius pada anak-anak daripada kepada orang-orang dewasa.

Beberapa orang tua bahkan berpikir bahwa vaksinasi Covid-19 bisa menyebabkan kemandulan dan/atau mempengaruhi pubertas.

Meski salah satu produsen vaksin Covid-19 yakni Pfizer menyatakan mereka akan meluncurkan vaksin untuk remaja usia 12 hingga 15 tahun pada musim semi 2021, tetap saja banyak orang tua yang khawatir.

Baca Juga: Pemilik Paris Saint-Germain Tegaskan tak akan Jual Kylian Mbappe

“Wajar untuk mengkhawatirkan anak-anak, karena saya juga mengkhawatirkan anak-anak,” kata Dr. Hina Talib , MD, Associate Professor of Pediatrics di Children's Hospital di Montefiore dan Juru Bicara American Academy of Pediatric s, seperti dikutip dari sheknows.com.

Meski begitu, menurutnya, mengambil tindakan pencegahan terhadap paparan Covid-19 adalah bagian dari perlindungan anak, dan menghindarkan anak-anak dari vaksinasi Covid-19 tidak disarankan oleh para professional medis. 

“Saya sangat bersyukur kami memiliki pilihan vaksin yang aman dan efektif melawan infeksi Covid-19, yang telah menginfeksi 3,9 juta anak-anak,” kata Talib tentang efisiensi vaksin pada anak-anak.

Baca Juga: Dana Haji, Muncul Kontradiksi, DPR RI Membantah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin Mengakui Digunakan Infrastruktur

“Tidak ada alasan untuk khawatir bahwa vaksin ini dapat berdampak berbeda pada pasien yang lebih muda. Penelitian telah menunjukkan bahwa profil efek samping mirip dengan orang dewasa,” tuturnya.

 “Risiko rendah tidak berarti tidak berisiko,'” kata Dr. Robert L. Quigley MD, seorang ahli imunologi yang berspesialisasi dalam penyakit menular dan Direktur Medis Global dari International SOS .

“Meskipun kasusnya lebih jarang, anak-anak masih dapat menularkan Covid-19 dan bahkan menjadi sangat sakit. Memvaksinasi anak-anak akan membantu melindungi orang-orang yang paling sering mereka habiskan waktu bersama, seperti orang tua, kakek-nenek, dan guru yang mungkin tidak hanya lebih rentan tetapi juga mengalami gangguan kekebalan.”

Baca Juga: Sejarah Sepeda, Ide Tercipta Gara-gara Letusan Gunung Tambora

Apakah sudah cukup hanya orang tua mereka saja yang divaksin?

Bonhoeffer mengemukakan bahwa Covid secara teknis lebih sering ditularkan dari orang dewasa ke anak-anak daripada sebaliknya, keluarga masih harus memperhitungkan semua orang yang mereka temui dalam hidup mereka.

“Anak-anak perlu dilindungi dari individu yang tidak divaksinasi,” jelas Talib. “Jadi, jika orang tua mereka divaksinasi, itu adalah awal yang baik, tetapi jika mereka bertemu orang lain sepanjang hari, seperti yang kami harapkan, maka masker adalah salah satu cara untuk membantu mengurangi risiko mereka.”

“Anak-anak layak dilindungi dari infeksi Covid-19 seperti halnya orang dewasa,” tambahnya.

Baca Juga: Euro 2020, Persiapan Timnas Spanyol Terganggu Setelah Sergio Busquets Positif Covid-19

“Meskipun risiko mereka tampaknya lebih rendah, mereka masih bisa sakit. Sekitar 300 hingga 600 anak telah meninggal karena Covid-19,” tuturnya.

Bagaimana dengan efek sampingnya?

Mengutip dari sheknow.com, uji klinis telah menemukan bahwa ada efek samping ketika remaja menerima vaksin, tetapi juga berlaku untuk orang dewasa. Untuk itu bukan alasan untuk menghindari vaksinasi sepenuhnya.

“Uji coba vaksin telah menunjukkan bahwa anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun telah mengalami jenis efek samping yang sama seperti yang kita lihat pada remaja dan orang dewasa yang lebih tua, tetapi dengan sedikit peningkatan. Ini termasuk gejala seperti flu seperti demam [dan] nyeri tubuh,” kata Quigley.

Baca Juga: Hari Sepeda Sedunia 2021, Ini Alasan Bersepeda Layak Kita Peringati

“Orang yang lebih muda memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat, yang bisa menjadi salah satu alasan untuk sedikit peningkatan efek samping,” lanjutnya. “Ingat bahwa gejala-gejala ini tidak hanya dapat ditangani, tetapi juga sementara, dan tidak boleh menjadi kontraindikasi pemberian vaksin.”

Bonhoeffer setuju. “Beberapa akan memiliki reaksi lokal dan tanda-tanda umum peradangan seperti yang kita harapkan dari vaksinasi apa pun. Reaksi merugikan yang serius mungkin jarang terjadi.”

Bagaimana vaksin mempengaruhi mereka dalam jangka panjang?

Jika Anda masih khawatir tentang bagaimana vaksinasi Covid-19 dapat mempengaruhi anak-anak dalam jangka panjang, berikut adalah beberapa pernyataan yang bisa menenangkan.

“Vaksin mRNA tidak dan tidak dapat mengganggu gen remaja Anda,” ujar Bonhoeffer.

“Tidak ada bukti atau mekanisme yang masuk akal untuk pubertas, pertumbuhan, dan /atau kesuburan di masa depan yang dipengaruhi oleh vaksin ini, atau vaksin lainnya,” tutur Talib. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: She Know's

Tags

Terkini

Terpopuler