DESKJABAR - Banyak orang pernah merasakan bersepeda. Sebagian di antaranya bahkan menggunakan sepeda untuk aktivitas ke kantor atau sekolah. Sebagian lagi memanfaatkannya sebagai olahraga di akhir pekan.
Banyaknya pemakai sepeda dan besarnya manfaat bersepeda, membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 12 April 2018 menetapkan tanggal 3 Juni sebagai Hari Sepeda Sedunia.
Namun, siapa nyana, sejarah kereta angin ini cukup panjang dan penuh kontroversi. Menurut laman LiveScience, cerita tentang siapa yang menemukan sepeda sering bertentangan satu sama lain.
Baca Juga: Hari Sepeda Sedunia 2021, Ini Alasan Bersepeda Layak Kita Peringati
Kendaraan beroda bertenaga manusia diciptakan jauh sebelum sepeda menjadi bentuk transportasi yang praktis. Menurut International Bicycle Fund (IBF), pada 1418, insinyur Italia, Giovanni de la Fontana, membuat perangkat bertenaga manusia yang terdiri atas empat roda dan lingkaran tali yang dihubungkan oleh roda gigi.
Akan tetapi, kendaraan roda dua tanpa mesin baru tercipta pada 1813, sekitar 400 tahun setelah Fontana membangun alat berodanya.
Bangsawan sekaligus penemu asal Jerman, Karl von Drais pada 1817, memulai debut kendaraan roda dua yang dikenal dengan banyak nama di seantero Eropa. Kendaraan roda dua itu antara lain disebut Draisienne, dandy horse, dan hobby horse.
Drais membuat mesinnya sebagai respons atas masalah yang sangat serius pada masa itu, yaitu kelangkaan kuda.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Pekan Ini Berikut Lokasi Gerai SIM Online
Semua itu terjadi setelah pada Gunung Tambora di Indonesia meletus pada 1815. Awan debunya menyebar ke seluruh dunia sehingga menurunkan suhu secara global.