SEJARAH HARI INI, Evakuasi Anak-Anak Korban Perang Vietnam Berakhir Tragis, Pesawat Penganggkut Jatuh

4 April 2021, 07:05 WIB
Puing pesawat C-5 galaxy yang jatuh saat membawa anak-anak korban perang Vietnam /NPR/

DESKJABAR – Menjelang akhir Perang Vietnam, Presiden AS Gerald Ford awal tahun 1975 mulai melakukan operasi pemulangan warga AS dan mengevakuasi anak-anak yatim korban perang Vietnam dengan nama Operasi Babylift.

Namun, pelaksanaan hari pertama operasi diwarnai tragedi menyedihkan yang menewaskan 172 penumpang, termasuk di dalamnya 78 anak yatim yang akan dibawa ke Amerika.

Sejarah hari ini mengulas peristiwa yang cukup menghebohkan, evakuasi anak-anak korban perang Vietnam berakhir tragis. Pesawat pengangkut mereka jatuh gara-gara  ada kerusakan pada komponen pesawat.

Baca Juga: Agensi BTS Akuisisi Ithaca Holdings, Inilah Jumlah Saham yang akan Diterima Justin Bieber dan Ariana Grande

Menjelang berakhirnya perang Vietnam, pemerintahan AS dan Vietnam Selatan sepakat untuk membawa sekitar 2.000 anak-anak yatim piatu korban perang, untuk diadopsi keluarga-keluarga di Amerika.

Untuk membawa anak-anak korban perang, penerbangan pertama menggunakan pesawat angkutan berat Lockheed C-5A Galaxy milik Angkatan Udara AS. Pesawat akan terbang dari Pangkalan Udara Tan Son Nhut di Saigon.

Penerbangan pertama dilakukan tanggal 4 April 1975, dengan membawa 328 penumpang yang terdiri dari 250 anak yatim, awak pesawat, tim medis, serta tantara yang mengalami luka-luka akibat perang.

Baca Juga: Akibat Kesalahpahaman, Lukisan Grafiti Senilai Rp 7 Miliar Rusak, Panitia tak Jadi Menuntut Pelaku

Pesawat Galaxy dengan nomor seri 68-0218, lepas landas pada pukul 16.00 waktu setempat.

Pesawat  dengan cepat naik ke ketinggian 7.010 meter, namun tidak berapa lama hanya dalam hitungan menit setelah lepas landas, pintu pesawat atau ramp pemuatan, gagal menutup.

Akibatnya terjadi dekompresi hebat, yang membuat para pebumpang, terutama yang berada di bagian belakang terlempar Letnan Aune terlempar ke seluruh dek atas.

Pilot berusaha mengendalikan keadaan dan berusaha kembali mengarahkan pesawat ke pangkalan Tan Son Nhut. Dengan kecepatan sekitar 270 knot atau sekitar 500 kilometer per jam, berusaha mendarat dan keluar dari landasan dan menabrak tanggul.

Baca Juga: Pep Guardiola tak Akan Membeli Pemain Mahal untuk Pengganti Sergio Aguero, Erling Haaland Gugur

Akibatnya, badan pesawat terbelah menjadi empat bagian besar yang menewaskan 138 penumpang, termasuk di dalamnya 78 anak-anak korban perang Vietnam.

Kecelakaan itu merupakan satu-satunya korban tewas terbesar dalam sejarah Badan Intelijen Pertahanan sebelum peristiwa 11 September 2001.

Hasil investigasi

Proses investigasi mengalami kendala berbagai hambatan, termasuk penjarahan puing pesawat oleh warga, yang membuat tim investigasi mengalami kesulitan.

Bahkan, pemerintah AS harus mengeluarkan anggaran untuk membeli kembali puing pesawat dari warga.

Tim juga menemukan pintu belakang pesawat yang terjatuh ke laut. Dari pemeriksaan pintu belakang pesawat menemukan bukti bahwa kunci tidak terpasang dengan benar.

Akibat kecelakaan tersebut, Pemerintah AS memberlakukan pembatasan opersional pesawat C-5 Galaxy. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler