SEJARAH HARI INI, Meteorit Besi Terbesar Jatuh di Wilayah Uni Soviet, Menciptakan 100 Kawah Tumbukan

12 Februari 2021, 08:05 WIB
Salah satu pecahan meteorit besi Sikhote-Alin Uni Soviet /en.wikipedia.org/

DESKJABAR – Para saksi mata di Pegunungan Sikhote-Alin, Primorye, Uni Soviet (sekarang Rusia) pada 12 Februari 1947 pukul 10.30 waktu setempat, dikejutkan dengan munculnya benda besar yang lebih terang dari matahari.

Banda tersebut melesat dengan kecepatan 14 km per detik dengan sudut 41 derajat. Kilatan terang dan suara di musim gugur yang memekakkan telinga. Tumbukan dengan permukaan tanah menciptakan sekitar 100 kawah tumbukan.

Meteorit besi terlihat dari jarak 300 kilometer. Jejak asap residual dapat terlihat selama beberapa jam setelah jatuhnya meteorit tersebut. Selain itu, jejaknya juga bisa dilihat di pepohonan, yaitu adanya serpihan besi yang dijumpai di pohon-pohon.

Baca Juga: Kementerian PUPR Lelang 25 Proyek untuk Atasi Keterbatasan Dana APBN, Salah Satunya Bendungan Jatiluhur

Dilansir Sun.org, Sikhote jatuh sekitar pukul 10.38 waktu setempat.  Berat pra-atmosfernya 100 ton. Sekitar 70 ton berhasil turun ke tanah. Sisanya menguap selama penerbangan atmosfernya.

Tak lama setelah masuknya atmosfer, meteorit itu pecah. Pada ketinggian sekitar 5,6 km, bagian terbesar dari fragmen-fragmen ini meledak dalam suatu peristiwa yang disebut ledakan udara.

Peristiwa jatuhnya meteorit itu menciptakan medan berserakan yang besar. Lebih dari 100 kawah tumbukan ditemukan, yang terbesar berdiameter 26 meter dengan kedalaman 6 meter.

Baca Juga: Banjir Bandang India, 35 Pekerja Terperangkap di Terowongan, 171 Orang lainnya Belum Ditemukan

Dilansir Live Science, saat memasuki atmosfer meteorit besi itu beratnya mencapai 200.000 pon atau sekitar 90.000 kg kemudian pecah saat terjadi tumbukan dahsyat di permukaan tanah. Hal itu membuatnya menjadi salah satu meteorit terbesar yang pernah disaksikan.

Meteorit itu jatuh dari langit Siberia Timur.  Dinamai Meteorit  Sikhote-Alin karena meteorit itu jatuh di pegunungan Sikhote-Alin, Siberia, Rusia

Sejumlah besar pecahan meterotit dimiliki oleh Akademi Sains Rusia dan potongan terbesar yang ditemukan (1745 kg) dipajang di Museum Fersman di Moskow. Banyak pula potongan-potongan kecil meteorit itu yang dimiliki kolektor pribadi.

Baca Juga: Perkampungan Baduy Dalam Ditutup Selama Tiga Bulan, Ini Penjelasannya

Meteorit itu kemungkinan berasal dari sabuk asteroid tempat tubuh induknya bertabrakan dengan obyek lain.

Adapun komposisi kandungan meteorit besi yang ditemukan The Sikhote-Alin diklasifikasikan sebagai meteorit besi milik kelompok meteorit IIAB.

Komposisi ini terdiri dari sekitar 93% besi , 5,9% nikel , 0,42% kobalt , 0,46% fosfor , dan 0,28% belerang , dengan jumlah jejak germanium dan iridium . Kemudian juga mengandung mineral,termasuk taenite , plessite , troilite , kromit , kamacite , dan schreibersite. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler