PSBB dan PPKM Dinilai Belum Maksimal Anggota DPR Ini Sarankan Lockdown Akhir Pekan, Apa Itu?

30 Januari 2021, 21:55 WIB
Puluhan kendaraan wisatawan batal berwisata ke Cianjur. Anggota DPR saleh Daulay mengusulkan penerapan lockdown akhir pekan untuk menekan kasus Covid-19 /Antara/

 

DESKJABAR – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Bermasyarakat (PPKM) dinilai belum berhasil maksimal.

Hal ini terbukti, orang yang terpapar Covid-19 setiap hari semakin banyak, bahkan jumlah kasusnya sudah lebih dari 1 juta orang.

Untuk itu, Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyarankan sebaiknya pemerintah mencari alternatif kebijakan lain.

Baca Juga: Ini Alasan DPR Agar PMK Pajak Pulsa dan Token Ditinjau Ulang

Salah satu di antaranya adalah menerapkan kebijakan lockdown akhir pekan. Diyakini, lockdown akhir pekan dapat menurunkan dan menekan laju penyebaran virus Covid-19.

“Lockdown akhir pekan itu dimaksudkan untuk mengurangi pergerakan masyarakat di ruang publik,” tuturnya dalam keterangan pers Sabtu 30 Januari 2021.

“Masyarakat yang tinggal di zona merah dan orange tidak boleh keluar rumah di akhir pekan. Mulai dari hari Jumat malam, sekitar pukul 20.00, sampai dengan Senin pagi pukul 05.00. Artinya, masyarakat tidak keluar selama 2 hari 3 malam," ucap Saleh.

Baca Juga: NU Pun Gerah Terhadap Abu Janda : Banyak Menimbulkan Kerusakan

Saleh menilai lockdown akhir pekan tidak terlalu mengganggu kegiatan perekonomian. Sebab, hari Senin sampai Jumat, kegiatan ekonomi tetap berlangsung seperti biasa.

“Boleh saja pakai protokol kesehatan sesuai yang diatur di dalam PPKM,” saran Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini.

Saleh menambahkan, masyarakat keluar untuk beraktivitas di luar rumah paling banyak di akhir pekan. Selain di mal-mal, ada juga yang menyempatkan diri untuk wisata. Itu yang sering kali menciptakan kerumunan. Dengan lockdown akhir pekan, hal tersebut dapat dihindarkan.

Saleh juga mengatakan, walaupun lockdown akhir pekan, kegiatan ekonomi yang menyangkut kebutuhan pokok warga tetap boleh dijalankan.

Baca Juga: Untuk Mengatasi Krisis Pemain Lini Pertahanan Liverpool, Pemain Ini Jadi Incaran Klopp

Misalnya, pemenuhan bahan makanan, minum, obat, dan lain sebagainya. Di luar itu, mereka yang keluar harus diberi sanksi berupa denda. Dan dilakukan secara tegas.

Banyak yang menilai bahwa lockdown akhir pekan belum tentu efektif, lanjutnya, tetapi, berkaca dari pengalaman Turki, mereka berhasil mengurangi penyebaran covid dalam skala tertentu. Mereka juga menerapkan kebijakan ini.

“Bolehlah dicoba. Biar ada sedikit variasi kebijakan. Kalau sudah dicoba, nanti enak untuk mengevaluasinya," pungkas legislator dapil Sumatera Utara II itu. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler