Mahkamah Konstitusi Registrasi 132 Sengketa Hasil Pilkada 2020, Ini Tahapan Persidangannya

19 Januari 2021, 13:15 WIB
GEDUNG Mahkamah Konstitusi di Jakarta. /Antara/Hafidz Mubarak/

DESKJABAR - Mahkamah Konstitusi (MK) meregistrasi sebanyak 132 perkara sengketa hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, yakni sengketa pemilihan gubernur sebanyak tujuh perkara, bupati 112 perkara dan wali kota 13 perkara.

Sebanyak empat permohonan perselisihan hasil pemilihan kepala daerah tidak diregistrasi karena dicabut dan terdaftar dua kali.

"Kota Magelang dicabut kembali oleh pemohonnya dan tiga permohonan lain karena dobel AP3 (akta pengajuan permohonan pemohon)," ujar Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa 19 Januari 2021.

Baca Juga: Selama Pandemi, 650 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bogor Terpapar Positif Covid-19

Baca Juga: Korban Banjir Bandang di Puncak Ditampung di Perkebunan Gunung Mas

Ia mengatakan permohonan perselisihan hasil pemilihan kepala daerah yang terdaftar secara sistem dua kali adalah sengketa pemilihan Kabupaten Pegunungan Bintan, Kepulauan Aru, dan Mamberamo Raya.

Adapun sebelumnya Mahkamah Konstitusi menerima sebanyak 136 permohonan perselisihan hasil pemilihan kepala daerah yang terdiri atas tujuh sengketa hasil pemilihan gubernur, 115 hasil pemilihan bupati, dan 14 hasil pemilihan wali kota.

Tahapan persidangan

Mahkamah Konstitusi mulai menggelar sidang permohonan perselisihan hasil pemilihan kepala daerah pada 26 Januari 2021 dengan agenda pemeriksaan pendahuluan.

Sidang pada tanggal 26-29 Januari 2021 beragendakan pemeriksaan pendahuluan untuk mengecek kelengkapan dan kejelasan materi permohonan serta pengesahan alat bukti.

Baca Juga: Gunung Merapi Meletus: Hujan Abu Dirasakan Warga Boyolali, Rumput Pakan Ternak Terganggu

Pada sidang pendahuluan itu, pihak terkait pun akan ditetapkan oleh majelis hakim. Selanjutnya, pada tanggal 1-11 Februari 2021 Mahkamah Konstitusi mengagendakan untuk melakukan sidang pemeriksaan dan rapat permusyawaratan hakim (RPH).

Sidang pengucapan putusan sela akan dilakukan pada tanggal 15-16 Februari 2021 dan sidang putusan pada 19-24 Februari 2021 disertai penyerahan salinan putusan kepada pemohon, KPU, pihak terkait, dan Bawaslu.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler