Indonesia Berduka, Bantuan Logistik Dijarah Sekelompok Warga Bersenjata

16 Januari 2021, 22:23 WIB
sekelompok warga menjarah bantuan logistik untuk korban Gempa Mamuju, Sabtu 16 Januari 2021 pagi /Instagram/@infomamuju/

 

DESKJABAR – Bantuan logistik dijarah sekelompok warga bersenjata. Padahal bantuan yang dibawa MDMC yang semestinya diserahkan untuk korban Gempa Mamuju Sulawesi Barat itu, akhirnya harus rela diserahkan kepada para penjarah yang menghadang mereka di perbatasan Majene dan Mamuju.

Bantuan yang dibawa tim relawan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Makassar itu, terpaksa diserahkan karena sekelompok warga bersenjata itu  berjumlah 20 orang tersebut, membawa parang.

Kejadianbantuan logistik dijarah tersebut terjadi pada Sabtu 16 Januari 2021 pagi waktu setempat. Lokasi kejadian berada di kawasan Kecamatan Malunda - Kecamatan Tappalang, perbatasan Kabupaten Majene - Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Baca Juga: Soal Sengketa di WTO, Indonesia Siap Melawan Gugatan Uni Eropa

Wakil ketua MDMC, Agus Salim sekaligus ketua tim relawan yang berangkat mengungkapkan, karena aksi warga yang dilengkapi sajam seperti parang dan dirasa sudah membahayakan, akhirnya tim relawan yang berangkat dari Makassar sehari sebelumnya itu, terpaksa  merelakan logistik untuk korban gempa di Kota Mamuju diambil warga.

Logistik yang dibawa berupa beras, mie instant, air mineral dan susu. Rencananya diboyong ke Kota Mamuju, titik terparah musibah gempa yang terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Mengutip dari Galamedia News dengan artikel judul “SEREM! Penjarah Bantuan Logistik Korban Gempa Bawa Parang, Relawan Nyaris Ditebas”, Agus Salim memaparkan, rombongan berangkat dari Makassar berjumlah 20 orang, terbagi dalam lima mobil.

Baca Juga: Update Longsor Cimanggung, 27 Tewas Tim SAR Gabungan Masih Mencari 13 Lainnya

 

Awalnya, kata Agus, mobil ambulance yang melaju di baris paling depan lolos begitu saja. Tapi saat menyusul mobil lain yang ada spanduknya, barulah muncul sekitar 20 warga lelaki dewasa lengkap dengan parangnya.

"Mereka minta logistik itu. Kami sempat bertahan kurang lebih 15 menit dan menyampaikan kalau logistik itu untuk korban bencana gempa di Mamuju,” tutur Agus Salim.

“Tapi karena sudah hunus parang dan ada anggota kami nyaris kena, akhirnya kami mengalah. Logistik itu pun diambil sampai mobil kosong," kata Agus Salim menambahkan.

Baca Juga: Yuk Berolaharga, Kalau Tidak Ingin Seperti Ini

Saat ini, tambahnya, tim mereka mengambil jalur memutar melalui Kabupaten Mamasa untuk tembus Mamuju. Tidak lagi melintasi jalur Kabupaten Majene karena informasi terakhir, terjadi lagi lonsor di daerah Kecamatan Malunda akibat gempa susulan tadi pagi.

"Karena jalur sudah berubah, kami tidak berkoordinasi dengan TNI dan Polri karena dirasa kalau jalur Mamasa lebih aman dari jalur Majene. Kami akan tetap menuju Mamuju dan berencana singgah belanja logistik lagi kalau menemukan pasar," ujarnya.*** Dicky Aditya/Galamedia News

 
Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler