Innalillahi, Korban Jiwa Gempa Mamuju dan Majene Bertambah Jadi 42 Orang

- 16 Januari 2021, 04:21 WIB
SELAIN merusakkan banyak bangunan Gempa Mamuju Sulawesi Barat mengakibatkan 42 korban tewas
SELAIN merusakkan banyak bangunan Gempa Mamuju Sulawesi Barat mengakibatkan 42 korban tewas /Instagram/@infomamuju/

DESKJABAR - Korban jiwa akibat gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat bertambah menjadi 42 orang. Sebanyak 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene. Demikian dikatakan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, Jumat 15 Januari 2021.

Menurut data Pusat Pengendali Operasi BNPB yang dimutakhirkan pada Jumat pukul 20.00 WIB, sejumlah kerusakan yang dilaporkan antara lain Rumah Sakit Mitra Manakarra dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju yang rusak berat, serta sejumlah kerusakan di Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berada di Takandeang, Tapalang Mamuju.

Baca Juga: Gempa Mamuju, Warga Mulai Kesulitan Mendapatkan Air Bersih dan Tingginya Harga BBM

Baca Juga: Pasca Gempa Mamuju, warga Pesisir Majene Mengungsi ke Pegunungan. Ini yang Ditakutkan

Di Kabupaten Majene, 300 unit rumah yang rusak masih dalam proses pendataan. Baca juga: Kemensos salurkan bantuan Rp1,7 miliar bagi korban gempa Sulbar Untuk pelayanan kedaruratan pascagempa, terdapat tiga rumah sakit yang aktif di Kabupaten Mamuju, yaitu Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju.

"Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih gangguan. Di Kabupaten Majene, perbaikan arus listrik masih dalam proses sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," jelas Raditya.

Raditya menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, BPBD Kabupaten Mamuju, dan BPBD Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas, relawan, dan instansi terkait dalam upaya mencari korban terdampak gempa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih mungkin terjadi. Karena itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.

"Selalu ikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal INARisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada di sekitar tempat tinggal," kata Raditya.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x