Indonesia Berduka : Pusat Vulkanologi Peringatkan Bahaya Lontaran Batuan Pijar dari Gunung Semeru

16 Januari 2021, 21:45 WIB
Awan panas guguran Gunung Semeru pada Sabtu 16 Januari 2021 sore di Kabupaten Lumajang /ANTARA
 
DESKJABAR- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan adanya bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak.
 
Sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin. 
 
Kemudian potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
 
Baca Juga: Indonesia Berduka : 1.200 Korban Bencana Gempa Majene Belum Tersentuh Bantuan
 
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya nya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada  Level II atau Waspada," jelas PVMBG dalam keterangan resmi. Melalui Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati, Sabtu 16 Januari 2021 malam.
 
PVMBG menyatakan status Gunung Semeru masih dalam level II atau 'Waspada', menyusul terjadinya Awan Panas Guguran (APG) yang meluncur sejauh kurang lebih 4 kilometer dan disertai guguran lava dengan jarak luncur antara 500-1.000 meter dari Kawah Jonggring Seleko ke arah Besuk Kobokan pada Sabtu (16/1) pukul 17.24 WIB. 
 
Adapun penetapan status gunung api tersebut didasarkan pada hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya. 
Baca Juga: Bangunan Pondok Pesantren Al Madaroh Cianjur Roboh, Delapan Santri Masih Terperangkap Reruntuhan
 
Baca Juga: Indonesia Dilanda Bencana : Gunung Semeru Jawa Timur Memuntahkan Awan Panas Tadi Sore
 
Baca Juga: Soal Nasib Liga 1 Indonesia, Inilah Usulan Persib Bandung
 
Sementara itu, berdasarkan hasil rekaman gempa APG pada hari ini tercatat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 4.287 detik. 
 
Dalam hal ini, PVMBG juga memastikan bahwa potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru adalah berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin. 
 
Kemudian potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. 
 
Baca Juga: Lampung Dilanda Gempa : BMKG Menyebut Gempa Bumi tersebut Bermagnitudo 5.4
 
Baca Juga: GAWAT! Kondisi Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jakarta Terisi Penuh, Jumlah Pasien Meningkat Tajam
 
Apabila terjadi hujan dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak. 
 
Sebagaimana informasi sebelumnya, bahwa saat ini arah luncuran awan panas dan guguran mencapai jarak luncur maksimum 4 km ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Selain itu dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak. 
 
Dalam status Level II (Waspada) masyarakat/pengunjung/wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara. 
 
Baca Juga: Sekda Kabupaten Subang Aminudin Dijebloskan ke Penjara, Inilah Penjelasan Kasipenkum Kejati Jabar
 
Baca Juga: Pemkab Bandung Harusnya Menertibkan Kafe tak Taat Protokol Kesehatan di Tahura Dago Atas, Ciburial
 
Selain itu, masyarakat diminta agar selalu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. 
 
Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.***
 
Editor: Yedi Supriadi

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler