DESKJABAR - Bangunan Pondok Pesantren Al Madaroh di Kampung Loji, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, roboh, Sabtu, 16 Januari 2021.
Akibatnya, enam belas santri tertimpa reruntuhan bangunan. Dari jumlah itu, delapan santri terluka dan delapan lainnya masih proses evakuasi.
Kapolsek Pacet AKP Galih saat dihubungi Antara, mengatakan robohnya bangunan pondok pesantren tiga lantai itu belum diketahui penyebab pastinya. Petugas masih mendalaminya.
Baca Juga: Innalillahi, Korban Jiwa Gempa Mamuju dan Majene Tambah Lagi Kini Jadi 46 Orang
Namun, ia menduga, usia bangunan sudah tua. Belasan santri yang baru masuk tempat itu setelah salat Maghrib, tertimpa bangunan yang ambruk.
"Delapan orang berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Cimacan untuk mendapatkan pertolongan medis. Seorang di antaranya dirujuk ke RSUD Cianjur karena patah di bagian tangan," katanya.
Hingga Sabtu malam, petugas Polsek Pacet bersama TNI, relawan, dan warga sekitar, berusaha mengevakuasi delapan santri yang masih terperangkap reruntuhan bangunan.
Baca Juga: Update Longsor Cimanggung, 27 Tewas Tim SAR Gabungan Masih Mencari 13 Lainnya
Ia berharap, delapan santri dapat dikeluarkan dari reruntuhan bangunan dalam kondisi selamat. Polisi bersama anggota koramil, Armed 5 Cipanas, relawan, dan warga sekitar masih berupaya mengevakuasi delapan santri lainnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, mengatakan, BPBD telah mengirim petugas ke lokasi dengan peralatan lengkap untuk pencarian korban.
BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiapkan alat berat jika dibutuhkan untuk penanganan kejadian itu. Petugas bersama relawan dari dua kecamatan sudah meluncur ke lokasi.
Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang Tahun, Yang Ia Bagikan Kepada BLINK, Bikin Fans Happy
Baca Juga: Update Covid-19 Dunia, Total Kematian Tembus Dua Juta, Indonesia Bertahan di 20 Besar
Baca Juga: Jisoo BLACKPINK dengan Gaya Rambut Baru, Kata Stylist Terkenal Korea Jadi Tren 2021
"Kami belum bisa memastikan penyebab robohnya bangunan pondok pesantren. Kami masih melakukan pendataan guna memastikan berapa orang yang ada di dalam bangunan," katanya.***