Musibah Sriwijaya Air: TNI Angkatan Laut Kerahkan 7 KRI Bantu Cari Pesawat SJY-182

10 Januari 2021, 04:48 WIB
ILUSTRASI - Pesawat Sriwijata Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 yang hilang kontak. /ANTARA/Shutterstock/am.

DESKJABAR - TNI Angkatan Laut ikut terlibat mengerahkan tujuh KRI untuk membantu pencarian (Search and Resque, SAR) untuk pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY-182 yang hilang kontak sore Sabtu 9 Januari 2021.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono di Jakarta, Sabtu, mengatakan KRI yang dikerahkan yakni dari Jajaran Koarmada I dan Lantamal III. KRI yang digerakkan yakni, KRI Teluk Gili Manuk (onboard Tim Kopaska), KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut -866, KRI Tengiri.

Baca Juga: Musibah Sriwijaya Air: Basarnas Akan Lakukan Pencarian Secara Maksimal

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Manifest Beredar di Media Sosial, RS Polri Tunggu Data Resmi

"Dan 2 Sea Rider Kopaska serta 2 kapal Tunda yakni TD Galunggung dan Malabar," kata dia.

Selain itu, TNI AL juga menyiapkan Heli Nbell 412 EP HU 4205 di KRI Bontang yang posisinya bersandar di dermaga JICT Jakarta, armada ini juga siap dukung Operasi SAR.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-218 take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB. Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan membenarkan bahwa Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB.

Baca Juga: Flightradar24: Sriwijaya Air SJ182 Menukik Tajam Lebih Dari 10.000 Kaki Kurang Dari Satu Menit

“Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.

Novie mengatakan saat ini kasus itu tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler