DESKJABAR - Akitivis kemanusiaan, Natalius Pigai, menduga, tawaran Rp 28 Triliun dari asing agar membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terindikasi berupa proyek tipuan dan utopia dari sejumlah orang Indonesia yang mengklaim sebagai kaum toleran.
Dalam cuitan pada Twitter-nya, NataliusPigai@NataliusPigai2, Rabu, 30 Desember 2020, ia mengatakan, ada janji dari asing Rp 28 triliun ke mungkin oknum-oknum yang mengklaim toleran "proyek tipuan dan utopia dalam bara kebencian berbasis ideologi agama.
Seperti diketahui, negara Israel dengan dibantu Amerika sedang gencar melobi sejumlah negara, agar membuka hubungan dengan negara Zionis tersebut.
Baca Juga: Ada Tiga Alasan, Indonesia tak Membuka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Normalisasi hubungan diplomatik yang dilakukan oleh empat negara Arab yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko serta satu negara non-Arab Bhutan menjadi kado pahit bagi Palestina di tahun 2020.
Kelima negara yang berdamai dengan Israel itu menandakan pengakuan resmi terhadap kedaulatan negara Yahudi itu.
Langkah yang diambil kelima negara tersebut menjadi pukulan telak bagi inisiatif perdamaian yang diimpikan oleh rakyat Palestina.
Baca Juga: Donald Trump Beri Iming-Iming Rp 28 Triliun agar Indonesia Berhianat kapada Palestina
Terutama kesepakatan negara-negara Arab dengan Israel itu dipandang sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina dan rakyatnya.
Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Bassam al-Salhi, dikutip DeskJabar dari Antara yang dikutip DeskJabarseperti dikutip Aljazeera, Minggu, 27 Desember 2020, mengatakan normalisasi hubungan diplomatik negara-negara Arab dengan Israel tidak bisa diterima.
Ia mengatakan normalisasi hubungan diplomatik itu akan meningkatkan sikap agresif Israel dan penolakannya atas hak-hak rakyat Palestina. ***