Tak Ada Izin, Liga 1 Indonesia Batal Digelar

- 29 Oktober 2020, 14:37 WIB
 Direktur Utama PT LIB Akhmad Lukita
Direktur Utama PT LIB Akhmad Lukita /Antara

 

DESKJABAR - Manajemen kompetisi olahraga sepakbola PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memastikan kompetisi Liga 1 Indonesia tidak akan jadi digelar di sisa akhir tahun ini. Sebab,  karena berbagai pertimbangan, utamanya kepolisian tidak memberikan izin karena banyaknya agenda di Tanah Air.

"Exco (PSSI) kan rapat tadi malam, sebelumnya juga kami rapat dengan PSSI, PT LIB bahwa November belum ada kabar izin, berarti polisi belum mengeluarkan izin. Kalau kita ngomongin Desember itu ada Pilkada, natal, tahun baru, polisi pasti siaga penuh," ujar Direktur Utama PT LIB Akhmad Lukita kepada Antara, Kamis, 29 Oktober 2020.

Awalnya, kompetisi akan dimulai pada Oktober namun kepolisian tak memberikan izin dengan alasan penularan Covid-19 masih masif.

PT LIB dan Persatuan Sepakbola Seluuh Indonesia (PSSI) lantas bertemu dengan klub untuk membahas lanjutan kompetisi. Dari pertemuan itu diperoleh tiga opsi yakni pertama menggulirkan kompetisi pada 1 November 2020 dan selesai pada Maret 2021.

Jika tanggal 1 November tidak diizinkan, PSSI akan membuat skema dan jadwal baru, yakni pada 1 Desember 2020. Ini semua PSSI lakukan karena aspirasi klub yang ingin kompetisi kembali digelar.

Akan tetapi, kalau harus dimulai pada 1 Januari 2021 kompetisi amat mungkin agar digelar 2 wilayah karena keterbatasan waktu. Sebab pada Mei-Juni 2021 PSSI punya hajatan besar, yakni Piala Dunia U-20.

Akhmad mengatakan kemungkinan besar kompetisi digelar pada tahun 2021 mengingat akan sulit jika harus dipaksakan dengan agenda di Indonesia yang padat.

"Kami juga akan meminta masukan dari klub-klub," kata dia.

 

Baca Juga: PSSI Siapkan Tiga Opsi Untuk Menggelar Kembali Kompetisi Liga 1 Indonesia

Menpora

Lain halnya  Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mafhum alasan PSSI yang ngotot ingin kompetisi Liga Indonesia kembali digelar, pasalnya pemain harus mempersiapkan diri menyongsong gelaran akbar Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Untuk piala dunia saya kira ini kesempatan luar biasa belum tentu 20 tahun lagi kita bisa jadi tuan rumah. Nah untuk itu kompetisi harus jalan, kalau kompetisi tidak ada tentu program itu harus berubah lagi," ujar Zainudin dalam diskusi virtual, Selasa, 27 Oktober 2020.

Zainudin mengatakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal di Piala Dunia U-20, kompetisi memang harus dilanjutkan. Kompetisi yang kompetitif bisa mengasah mental para pemain saat mereka kembali dipulangkan ke klub masing-masing.

Selain itu, para pemain muda harus merasakan atmosfer pertandingan yang ketat. Terlebih bakal menjadi bahan evaluasi pelatih Shin Tae-yong untuk melihat perkembangan anak-anak asuhnya setelah menjalani pemusatan latihan di Kroasia.

“Harusnya mereka dapat atmosfer di dalam kompetisi, dengan mereka ikut kompetisi, pelatih bisa melihat seberapa besar penampilan anak-anak, apakah program yang ia berikan bisa jalan di klub," kata dia.

Di samping itu, gelaran Piala Dunia U-20 akan memberikan panggung besar bagi para pemain muda. Jika mereka bisa menampilkan permainan terbaiknya, bukan tidak mungkin para pemandu bakat yang datang ke Indonesia bakal kepincut untuk mengorbitkannya di luar negeri.

"Sekarang kita gunakan kesempatan sebaik-baiknya, yang akan nonton bukan hanya kita tapi seluruh dunia termasuk pemandu bakat klub-klub akan menyaksikan. Ini kesempatan untuk meningkatkan performance agar mimpinya bermain di klub elit luar negeri bisa kesampaian," kata dia. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah