Network
DESKJABAR - Permainan Persib yang tidak monoton dan banyak bermain bola pendek saat melawan Persipura, diharapkan bobotoh berulang saat lawan PSM Makassar, Selasa 22 Februari 2022. Gaya ini akan jadi nyawa Persib.
Pasalnya, gaya permainan itu lebih pas dimainkan anak-anak Bandung. Dengan bola-bola pendek permainan Persib mencair. Ritme serangan terjaga.
Praktis bentrok kedua tim jadi tontonan yang menyenangkan. Setelah di laga-laga sebelumnya permainan Persib sangat menjemukan. Alias tidak bisa dinikmati.
Itu karena Robert Alberts berhenti melakukan eksperimennya. Dengan mengembalikan Beckham Putra ke posisi aslinya sebagai playmaker. Beckham Putra Nugraha bisa menyuplai bola-bola bahaya ke lini serang Maung Bandung.
Kerja Mack Klok pun menjadi ringan. Pemain naturalisasi asal Belanda itu tidak harus turun naik demi menjaga kedalaman tim. Karena koordinasinya dengan Beckham Putra Nugraha berjalan mulus.
"Beckham memang lebih on fire jika main di tengah sebagai pembagi bola dan pendobrak. Beckham punya through pass yang bagus dan bisa cetak gol," kata legenda Persib Sutiono Lamso.
Berbeda jika Beckham Putra Nugraha ditempatkan di penyerang sayap, seperti eksperimen Robert Alberts di putaran kedua ini. Servis Beckham Putra Nugraha tidak maksimal. Kemampuan teknisnya tidak muncul.
Baca Juga: HARUS TAHU ! Ini 4 Ciri Uang Hilang Dicuri oleh TUYUL
"Untung Robert tidak lagi memaksa Beckham main di sayap. Karena sejak junior Beckham bermain di tengah. Biarkan dia makin berkembang di posisinya," harap Sutiono Lamso pada DeskJabar, Sabtu 12 Februari 2022.
Selain mengembalikan Beckham Putra Nugraha untuk bermain di tengah, keberanian Robert Alberts memecah duo striker asingnya menarik. Justru Robert Alberts sebagai pelatih tidak lagi mempertahankan eksperimennya.
Meski belum bisa menambah pundi golnya buat Persib, David da Silva bisa bergerak liar jika bermain sebagai tombak tunggal. David da Silva juga bisa memberi assist buat gol ke dua Beckham Putra Nugraha.
"David bisa bermain lepas kalau jadi striker tunggal. Manuvernya cukup berbahaya. Cuma feeling golnya belum muncul juga hingga belum bisa cetak gol," tutur Sutiono Lamso.
Baca Juga: 2 Cara Jitu Menghalau Covid-19 dari Tubuh, Keduanya Sering Dilakukan tapi Tak Disadari Manfaatnya
Hal senada dilontarkan bobotoh lewat cuitannya di media sosial. Mereka senang Robert Alberts tidak memaksakan David da Silva dan Bruno Cantanhede tampil berbarengan di lini serang Maung Bandung.
Seperti ungkapan akun @HaryTd, " Pokokna mah maen satu striker ajah. Karena Persib lebih bagus pemain2 tengahna. Bisa diandalkan buat cetak skor. Biar aja striker satu mah buat mecah konsen lawan, ya sesekali kudu oge ngagulkeun. Intinya 3 point terus."
@v_frontline_pc, "Setelah nggak maksa pake dua striker, nggak maksa Etam & Ezra main di sayap, baru kelihatan mainnya lumayan. Jangan sampai ritme yang sudah lumayan ini keganggu sama ego pelatih. Jadwal padat di sisa series di Bali. Jangan lengah."
Yang tahu dapur Persib memang Robert Alberts. Dia yang punya otoritas menentukan siapa pemain yang bakal ditampilkan saat Persib bentrok dengan PSM Makassar nanti.
Baca Juga: Orang Tua Boleh Lakukan Ini Jika Anak Sudah Menikah, Begini Alasannya Kata Ustadz Khalid Basalamah
Tapi fakta yang dibeberkan bobotoh, bukan asal jeplak. Muncul karena pengamatan dan kecintaannya pada Persib. Selama ini, bobotoh gemas dan diliputi khawatir pada performa Persib.
"Jadi Robert jangan lagi memaksakan diri memasang keduanya (David dan Bruno) kalau terbukti tidak efektif. Karena Persib butuh kemenangan dari gol pemain lainnya," jelas Sutiono Lamso.***
