Afghanistan Tidak Tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, Tapi Benderanya Tetap Ikut Defile Pembukaan

- 25 Agustus 2021, 07:46 WIB
 Seorang relawan membawa bendera Afghanistan dalam parade defile upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Japan, Selasa 24 Agustus 2020). Dua atlet Afghanistan batal tampil di Paralimpiade Tokyo karena konflik di negara itu setelah Taliban mengambil alih kekuasaan.
Seorang relawan membawa bendera Afghanistan dalam parade defile upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Japan, Selasa 24 Agustus 2020). Dua atlet Afghanistan batal tampil di Paralimpiade Tokyo karena konflik di negara itu setelah Taliban mengambil alih kekuasaan. /REUTERS/Molly Darlington)/

 

DESKJABAR - Afghanistan tidak tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, setelah Taliban mengambil alih pemerintahan pada awal bulan ini.

Namun bendera Afghanistan tetap dimunculkan ikut defile pada upacara pembukaan  Paralimpiade Tokyo 2020, Selasa malam 24 Agustus 2021 di Stadion Nasional, Jepang.

Kaisar Jepang Naruhito resmi membuka Paralimpiade Tokyo 2020,  di Stadion Nasional, yang hampir kosong setelah Olimpiade ditunda selama satu tahun karena pandemi Covid-19. "Saya menyatakan membuka Paralimpiade Tokyo 2020," kata Kaisar Naruhito.

Baca Juga: Biodata Lord Adi, Lima Kali Beruntun Menjadi Pemenang Tantangan di Master Chef Indonesia Season 8

Baca Juga: Biodata, Profil Lesti Kejora, Penyanyi Dangdut Asal Cianjur Juara D'Academy, Menikah dengan Rizky Billar

Semula Afghanistan akan menurunkan dua atletnya, namun batal tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 karena kekacauan yang sedang bergejolak di negara itu.

Juru bicara Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Craig Spence mengatakan bahwa tidak ada cara aman untuk membawa para atlet Afghanistan ke Jepang untuk mengikuti pertandingan.

Baca Juga: Singkirkan Lord Adi, Jesselyn Jadi Peserta Pertama yang Lolos ke Grand Final MasterChef Indonesia Season 8

Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Kedua Terbanyak di Asia Tenggara, yang Kirimkan Atlet ke Paralimpiade Tokyo 2020

Pada saat defile pembukaan, bendera Afghanistan itu dibawa oleh seorang relawan Paralimpiade memasuki Olympic Stadium sebagai bentuk solidaritas terhadap orang-orang di negara Asia Tengah itu.

Craig Spence mengatakan bahwa organisasinya menerima masukan dari PBB yang meminta agar seorang relawan dapat membawa bendera Afghanistan dalam upacara pembukaan, demikian dikutip Kyodo.

Baca Juga: Biodata Ukun Rukaendi, Atlet Parabadminton asal Garut Usia 51 Tahun, Incar Medali di Paralimpiade Tokyo 2020

Baca Juga: Sebagai Kado Kemerdekaan Indonesia, Para Atlet Mengincar Lima Medali di Paralimpiade Tokyo 2020

Paralimpiade Tokyo 2020 resmi dibuka oleh Kaisar Jepang Naruhito di Olympic Stadium. Di tengah kondisi Tokyo yang masih darurat Covid-19, stadion berkapasitas 68.000 penonton tersebut pun sepi tanpa penonton. Hanya ada sejumlah tamu VIP yang mengisi bangku tribun.

Upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 mengusung tema “Kami Memiliki Sayap.” Dengan sajian utama yang menampilkan penyandang disabiitas, mereka tampil menunjukkan bahwa mereka bisa terbang dan berbuat apa pun di tengah keterbatasan yang dimiliki.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020: Menpora Optimistis Kontingen Indonesia Mampu Raih Hasil Maksimal

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 Resmi Dibuka Kaisar Naruhito: Perbedaan adalah Kekuatan bukan Kelemahan

Pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di dunia yang tertunda setahun itu akan berlangsung 13 hari hingga 5 September.

Paralimpiade Tokyo 2020 diikuti sekitar 4.400 atlet dari 162 kontingen dari seluruh dunia, termasuk satu tim pengungsi.

Mereka akan memperebutkan 539 medali emas dari 22 cabang olahraga yang dipertandingkan.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah