Paralimpiade Tokyo 2020: Menpora Optimistis Kontingen Indonesia Mampu Raih Hasil Maksimal

- 25 Agustus 2021, 05:00 WIB
Upacara Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Selasa 24 Agustus 2021 malam. Kontingen Indonesia diyakini akan mampu raih hasil maksimal.
Upacara Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Selasa 24 Agustus 2021 malam. Kontingen Indonesia diyakini akan mampu raih hasil maksimal. /ANTARA FOTO/Marko Djurica/

DESKJABAR - Kontingen Indonesia yang berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020, diyakini akan mampu meraih hasil maksimal sesuai yang diharapkan.

Optimisme kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 itu,
dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Zainudin Amali pada laman resmi Kemenpora, Selasa 24 Agustus 2021 malam.

Keyakinan Menpora Zainudin Amali merujuk pada persiapan panjang yang dilakukan Kontongen Indonesia Paralimpiade Tokyo 2020, selama menjalani pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) di Solo, Jawa Tengah.

Menurut Menpra, selain untuk menghadapi Paralimpiade Tokyo 2020, Kontingen Indonesia yang tampil ini juga sebenarnya dipersiapkan untuk mengkuti ASEAN Para Games 2019 yang batal bergulir.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 Resmi Dibuka: Perbedaan adalah Kekuatan bukan Kelemahan

Baca Juga: Oknum Jaksa dan Oknum Pegawai Bank BJB Menipu Korban Hingga Rp1,9 Miliar, Pelaku Ditangkap di Semarang

"Sehingga saya ada rasa optimisme karena mereka sudah lama menjalani pemusatan latihan. Jadi semoga mereka ke Tokyo bisa bagus dan sebagaimana yang kita harapkan," ujar Menpora Zainudin Amali.

Pada Paralimpiade Tokyo 2020, Kontingen Indonesia mengirimkan 23 atlet untuk mengikuti tujuh cabang olahraga yakni, para-badminton, para-atletik, para-renang, para-tenis meja, para-menembak, para-powerlifting, dan para-balap sepeda.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding Kontingen Indinoseia ketika turun pada Paralimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Brazil 2016 yakni sembilan orang

Menurut Amali ada banyak kemajuan dan beberapa pemain dapat diunggulkan untuk meraih medali pada Paralimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Rumah Orang Tua Lesti Kejora Langsung Tampak di Google Maps jika Search Desa Pamoyanan, Cibinong, Cianjur

"Saya kira kalau saya melihat dengan kondisi persiapan mereka yang cukup baik dan mereka tetap berlatih," katanya.

"Saya tiga kali datang ke Solo untuk melihat mereka, memberi mereka semangat dan karena saya lihat bagaimana seriusnya mereka berlatih, maka bisa ada perbaikan dari perolehan kita di Rio De Jeneiro tahun 2016,” ujar Menpora.

Meski demikian, Menpora tak ingin menaruh target yang terlalu ambisius dengan jumlah medali tertentu. Karena hal itu dapat menjadi beban bagi para atlet  Kontongen Indonesia yang akan bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020..

“Saya tidak mau membebani atlet dengan target-target yang dalam itu. Mereka kita membuat ukuran-ukuran sesuai dengan apa yang kita pantau,” ujarnya.

Amali juga menyebutkan bahwa bertanding pada masa pandemi seperti saat ini sangat tidak mudah.

Baca Juga: Dihadapan Rizky Billar, Lesti Kejora Tak Kuat Menahan Tangis Mendengar Lagu yang Dibawakan Fildan

Sebab, disamping harus menyiapkan kemampuan fisik maupun teknis dan strategi, mereka harus menjaga protokol kesehatan.

"Sama seperti Olimpiade Tokyo, suasananya juga mirip-mirip, tekanan-tekanan itu akan lebih berat dan lebih besar ketimbang multievent lain," kata Amali.

Menpora Amali pun berpesan kepada para atlet Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 untuk bertanding dengan baik, bermain lepas, tanpa beban dan menjaga protokol kesehatan.

“Saya pesan jaga kesehatan, prokesnya harus tetap dan juga main lepas saja karena biasanya tekanan di Paralimpiade itu lebih daripada tekanan di multievent lainnya walaupun itu di tingkat internasional," katanya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x