DESKJABAR - Bobotoh Persib tidak mentolelir lagi Robert Alberts melatih Persib Bandung di hajatan Kompetisi Liga 1 musim ini.
Satu kali imbang dan dua kali kalah, untuk bobotoh sudah cukup bagi Robert Alberts untuk mundur secara kesatria atau dipecat dari kursi pelatih Persib.
Bobotoh beranggapan internal tim Persib di tangan Robert Alberts sudah tidak kondusif, kalau tidak dibilang gawat.
Indikatornya dari posisi Persib yang sangat memprihatinkan. Maung Bandung terkulai lemas di zona degradasi.
Baca Juga: Misteri KASUS SUBANG 1 Tahun, Polisi Belum Mampu Ungkap Tersangka, Ada Perubahan di Makam
Karena ketakutan dan kekecewaan yang dalam, di media sosial banyak bobotoh menuntut Robert Alberts tidak lagi menjadi sutradara Persib saat bentrok dengan PSIS Semarang.
@Vikingbekasi04 di akun twitternya bersuara, "gaada tawar menawar pertandingan ke-4 harus dengan pelatih baru @Persib @teddy_tjahjono
@okyuce menimpali," Ga usah nunggu next match pak, ini mah udah urgent pisan."
Legenda Persib Yudi Guntara berbeda pendapat dengan bobotoh. Menurut Yudi Guntara, kasih kesempatan Robert Albert memimpin dua pertandingan lagi.
Alasannya, sangat sulit mencari sosok pelatih yang pas buat Persib di tengah kompetisi dengan atmosfer yang panas.
"Nggak mungkin Persib punya pelatih baru dalam tiga atau empat hari ke depan," tukas Yudi Guntara pada DeskJabar, Selasa 9 Agustus 2022.
Kalaupun pelatih baru cepat didatangkan manajemen Persib, butuh waktu adaptasi antara pelatih dengan pemainnya, sebelum tampil di laga wajib Liga 1.
"Kalau Robert dikasih kesempatan dua pertandingan ke depan, ada waktu bagi manajemen tim mencari pelatih baru yang mumpuni," beber gelandang serang Persib era 90-an.
Sambil menunggu waktu dua pekan mencari dan menetapkan pelatih baru, manajemen berani memberi ultimatum pada Robert Alberts.
"Kalau hasilnya Persib tetap gagal meraih kemenangan, manajemen harus berani mencopot Robert Alberts dari kursi pelatih Persib," kata Yudi Guntara.
Sebaliknya, kalau dua pertandingan ke depan, Robert Alberts bisa meraih hasil positif, kerja sama terus berlanjut.
"Jadi harus jelas semua persoalan dalam menangani tim Persib. Ada reward dan punishment-nya. Bukti dari kerja profesional" ungkap Yudi Guntara.***