Bangsa yang besar, kata Suyitno, membutuhkan figur-figur seperti Nabi Ibrahim alaihissalam yang tegas dan memegang teguh prinsip meskipun menghadapi situasi sulit dan berisiko. Sosok pemuda seperti Nabi Ismail alaihissalam, yang ulet dan berani, juga sangat dibutuhkan.
Suyitno menutup khotbahnya dengan mengutip syair dari Ahmad bin al-Husein al-Ja'fi al-Kindi al-Kufi (Al-Mutanabbi) yang mengajarkan tentang mencapai kemuliaan dengan usaha dan pengorbanan.***