Hikmah Tiga Figur Teladan: Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar

- 17 Juni 2024, 13:19 WIB
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno saat menyampaikan khotbah Iduladha di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (17/6/2024).
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno saat menyampaikan khotbah Iduladha di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (17/6/2024). /

DESKJABAR- Salat Iduladha tingkat kenegaraan pada 1445 H/2024 M, berlangsung pagi ini di Masjid Istiqlal Jakarta. Salat yang dimulai pukul 07.00 WIB selain dihadiri ribuan Umat Islam dari DKI Jakarta dan berbagai daerah, dihadiri pula oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia dan para duta besar.

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Suyitno yang bertugas sebagai khatib dalam pelaksanaan salat ini, menyampaikan khotbah dengan tema "Semangat Iduladha Hadirkan Cinta dan Kepedulian Sosial". Pada kesempatan tersebut khatib mengajak jemaah untuk merenungkan makna yang dalam dari perayaan Iduladha.

Dalam khotbahnya, Suyitno mengisahkan ujian yang dihadapi oleh keluarga Nabi Ibrahim alaihissalam. Ketika Ismail mencapai usia balig, Nabi Ibrahim alaihissalam mendapatkan petunjuk melalui mimpi untuk menyembelih putranya. Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an surat As-Shafat ayat 102.

Baca Juga: Kaban Suyitno: Pesan Kemanusiaan dan Kepedulian Sosial dalam Khotbah Idul Adha

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai Anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar," (QS: As-Shafat ayat 102).”

Ayat tersebut menggambarkan dialog yang demokratis antara ayah dan anak sebelum mengambil keputusan penting. Keluarga Nabi Ibrahim menunjukkan kepribadian mulia dengan kepatuhan penuh kepada perintah Allah Swt, yang menjadikan Nabi Ibrahim alaihissalam mendapat gelar Khalilullah," ujar Suyitno di Jakarta, Senin (17/6/2024).

Pada kesempatan tersebut, Suyitno juga menyoroti keteguhan dan kesabaran yang ditunjukkan oleh Siti Hajar, ibu dari Nabi Ismail alaihissalam, sebagai simbol ketokohan tripartit antara ayah yang tegas dan demokratis, anak muda yang tangguh dan pemberani, serta ibu yang penuh kasih dan sabar.

“Ketiga figur ini menjadi contoh teladan bagi umat manusia sepanjang masa,” terangnya.

Baca Juga: Bandara Kertajati Majalengka Gelar Kertajati Hajj Festival 2024, Promosi Wisata Cirebon

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah