"Diduga makanan hajatan, setelah mengonsumsi makanan di acara hajatan hari Minggu, dampaknya mulai terasa (massal) sore ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri mengatakan, korban mengalami keracunan usai menyantap hidangan hajatan pada hari Minggu, satu persatu warga mulai merasakan gejalanya pada sore harinya, namun saat itu belum ada kesimpulan keracunan.
"Salah satu warga menggelar hajatan pada hari Minggu, dan warga sekitar diundang, mereka datang menghadiri undangan tersebut dan makan hidangan yang disajikan," ucapnya.
Hingga minggu malam warga tidak ada yang mengeluhkan, namun pada keesokan harinya Senin, 3 Juni 2024 mulai banyak yang mengeluhkan sakit perut, mual mules dan pusing, hanya tidak mengira penyebabnya keracunan itu.
"Pada sore harinya sekitar pukul 17.00 WIB banyak warga mengeluhkan hal yang sama, dan baru terdeteksi keracunan makanan," ujarnya.
Sejumlah sisa makanan ungkap Abeng, yang diduga menjadi pemicu terjadinya keracunan, saat ini sudah dibawa oleh pihak kepolisian untuk dicek di laboratorium.
"Sisa makanan masih ada, nasi makanan dan kue - kue sudah dibawa oleh Polsek Cibadak, mau di lab apakah dari situ (penyebabnya) atau bukan,"pungkasnya.***