Harga Beras Mulai Turun di Pasar Induk Cipinang, Perpadi: Daerah Mulai Panen

- 20 Februari 2024, 17:46 WIB
Pembeli mengangkat beras program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Pembeli mengangkat beras program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (19/2/2024). /Antara/ Erlangga Bregas Prakoso/

DESKJABAR - Di tengah heboh harga beras di sejumlah daerah yang terus naik, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) DKI Jakarta justru mencatat, harga beras di Pasar Induk Cipinang mengalami penurunan mencapai Rp1.000 per kilogram.

"Turunnya sudah sejak seminggu ini," kata Ketua Perpadi DKI Jakarta Nelis Soekidi kepada wartawan di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024.

Menurut Nelis, penurunan harga beras tersebut terjadi di semua jenis mulai dari medium hingga premium besarnya di kisaran Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.

Penurunan itu terjadi karena di beberapa daerah sudah mulai panen raya sehingga otomatis berpengaruh terhadap membaiknya pasokan beras di kota-kota besar termasuk Jakarta.

Baca Juga: CATAT! Ini Jadwal dan Lokasi Operasi Pasar Beras Murah di Bandung, Berlangsung Hingga 1 Maret 2024

Baca Juga: Ridwan Kamil Jadi Menteri? Keuntungan Bagi Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2024: Bagaimana dengan Uu?

Sebab itu pula ungkap Nelis, stok beras di Pasar Induk Cipinang mulai betambah menjadi di atas 35.000 ton lantaran mulai datangnya pasokan beras dari berbagai daerah.

"Masyarakat jangan khawatir karena stok beras mulai membaik. Kalau ada yang khawatir, datang saja ke saya di Cipinang," ujarnya.

Nelis mengatakan para pedagang beras di Cipinang yang tergabung dalam Perpadi sepakat sebisa mungkin akan membantu pemerintah menurunkan harga beras agar terjangkau masyarakat.

"Kami intinya berupaya membantu pemerintah agar harga beras turun, kembali normal," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi melanjutkan kembali program pangan bersubsidi untuk masyarakat tertentu mulai 25 Januari 2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan tujuan digelarnya program pangan murah bersubsidi untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat serta meningkatkan aksesibilitas dan stabilisasi harga pangan di DKI Jakarta.

“Pendistribusian pangan bersubsidi dimulai tanggal 25 Januari sampai dengan Desember 2024,” kata Suharini.

Baca Juga: Harga Beras Kian Melejit, Pedagang Ayam Goreng dan Nasi Timbel di Ciamis Pasang Kiat Ini

Stok beras aman hingga lebaran

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa Indonesia memiliki persediaan beras cukup banyak untuk periode Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 2024.

"Beras tidak ada masalah, berasnya banyak cuma alternatif beras Bulog," ujar Zulkifli saat melakukan kunjungan di Pasar Bulu, Semarang, Jawa Tengah, Selasa.

Saat ini pemerintah memiliki stok sebanyak 1,4 juta ton beras. Menurut Zulkifli, jumlah tersebut akan ditambah lagi dengan masuknya beras impor sehingga total menjadi 2 juta ton beras.

Beras-beras tersebut merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan pemerintah melalui Perum Bulog.

Harga yang dipatok untuk beras SPHP pada zona 1 sebesar Rp10.900 per kilogram, zona 2 Rp11.500 per kilogram, dan zona 3 Rp11.800 per kilogram. Beras ini cukup diminati lantaran mudah didapat di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, dan pemerintah daerah.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah