Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi melanjutkan kembali program pangan bersubsidi untuk masyarakat tertentu mulai 25 Januari 2024.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan tujuan digelarnya program pangan murah bersubsidi untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat serta meningkatkan aksesibilitas dan stabilisasi harga pangan di DKI Jakarta.
“Pendistribusian pangan bersubsidi dimulai tanggal 25 Januari sampai dengan Desember 2024,” kata Suharini.
Baca Juga: Harga Beras Kian Melejit, Pedagang Ayam Goreng dan Nasi Timbel di Ciamis Pasang Kiat Ini
Stok beras aman hingga lebaran
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa Indonesia memiliki persediaan beras cukup banyak untuk periode Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 2024.
"Beras tidak ada masalah, berasnya banyak cuma alternatif beras Bulog," ujar Zulkifli saat melakukan kunjungan di Pasar Bulu, Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Saat ini pemerintah memiliki stok sebanyak 1,4 juta ton beras. Menurut Zulkifli, jumlah tersebut akan ditambah lagi dengan masuknya beras impor sehingga total menjadi 2 juta ton beras.
Beras-beras tersebut merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan pemerintah melalui Perum Bulog.
Harga yang dipatok untuk beras SPHP pada zona 1 sebesar Rp10.900 per kilogram, zona 2 Rp11.500 per kilogram, dan zona 3 Rp11.800 per kilogram. Beras ini cukup diminati lantaran mudah didapat di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, dan pemerintah daerah.***