UPDATE Pemilu 2024, KPU Akui Ada Kesalahan Data Sirekap Pilpres di 1.223 TPS, Foto Tidak Terbaca Sistem

- 20 Februari 2024, 08:44 WIB
Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kedua kanan) bersama jajaran Komisioner KPU, August Melasz (kiri), Betty Epsilon Idroos (kedua kiri), dan Mochammad Afifuddin (kanan) dalam jumpa pers terkait Sirekap di Kantor KPU, Jakarta, Senin 19 Februari 2024. KPU menyatakan, ada kesalahan input data di 1.223 TPS.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kedua kanan) bersama jajaran Komisioner KPU, August Melasz (kiri), Betty Epsilon Idroos (kedua kiri), dan Mochammad Afifuddin (kanan) dalam jumpa pers terkait Sirekap di Kantor KPU, Jakarta, Senin 19 Februari 2024. KPU menyatakan, ada kesalahan input data di 1.223 TPS. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/

DESKJABAR - Masih ada kesalahan data di 1.223 tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024. Data formulir model C hasil penghitungan suara tidak sesuai dengan keterangan pada aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap)

Anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Betty Epsilon Idroos mengungkapkan jumlah TPS yang mengalami kesalahan data tersebut, saat jumpa pers di Kantor KPU RI, Jakarta Senin, 19 Februari 2024, malam.

"Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden berdasarkan data 19 Februari 2024, hari keenam pukul 8.52 WIB, masih terdapat 1.223 TPS dari 800 ribuan TPS yang mengalami kesalahan data. Setelah sistem membaca, ada data tidak sesuai," tutur Betty seperti dilansir Antara, Selasa, 20 Februari 2024.

Baca Juga: KPU Akui Ada Kesalahan Input Data Sirekap Hasil Pemilu 2024, Misalnya Angka 3 Terbaca 8, Angka 2 Terbaca 7

Ia menjelaskan, kesalahan pemasukan data itu terjadi lantaran foto data formulir model C hasil penghitungan suara Pemilu 2024 yang dikirim petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) ke aplikasi Sirekap, tidak bisa terbaca oleh sistem.

Akibatnya, terjadi perbedaan angka antara data formulir C hasil penghitungan suara Pemilu 2024 dengan yang tersimpan di aplikasi Sirekap.

Sebagai informasi, aplikasi Sirekap menggunakan teknologi pengenalan tanda optis (optical mark recognition/OMR) dan pengenalan karakter optis (optical character recognition/OCR).

Teknologi pengenalan tanda optis dan karakter optis itu memungkinkan untuk mengenali pola tulisan manual dan dapat diterjemahkan sebagai nilai angka. Dengan demikian, angka berupa tulisan dapat difoto dan langsung dikonversikan menjadi data numerik di Sirekap.

Baca Juga: Real Count KPU Terkini, Perolehan Suara Sementara 3 Besar Caleg DPRD Kabupaten Bandung dari 7 Wilayah

Terkait kesalahan data tersebut, Betty menyatakan, ia bersama jajaran KPU RI memastikan akan melakukan evaluasi sistem Sirekap agar kendala tersebut tidak terjadi lagi.

"Segala bentuk evaluasi nanti akan kita lihat dari sisi teknologinya, dari sisi infrastruktur, dari sisi pengguna manusianya. Yang pasti, ikhtiar KPU adalah menyampaikan bahwa ini harus dilaksanakan setransparan mungkin," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 1,6 juta petugas KPPS yang bertugas di 823.220 tempat pemungutan suara (TPS) yang memiliki akun aplikasi Sirekap.

Betty pun menjamin KPU akan mengevaluasi Sirekap pada Pemilu 2024 secara menyeluruh demi perbaikan sistem pada masa depan.

Penghitungan suara Pemilu 2024 tertunda

Pada kesempatan itu, anggota KPU RI Idham Holik menjelaskan, penghitungan suara sempat tertunda karena KPU telah melakukan sinkronisasi antara data TPS dengan data di aplikasi Sirekap.

Baca Juga: Real Count Pileg DPR RI 2024 Dapil Jawa Barat 1, Atalia Praratya Ungguli Deretan Caleg Artis Terkenal

Meski demikian, Idham menyatakan, proses rekapitulasi yang dilakukan petugas sudah berlangsung di beberapa kota besar, termasuk Jakarta, hingga saat ini.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024 diikuti tiga pasangan, yakni paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pemilu 2024 juga diikuti 18 partai politik nasional. Sesuai dengan nomor urut: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Baca Juga: Kode Redeem FF Spesial AK47 Flaming Dragon 20 Februari 2024, Bocoran Senjata Baru VSK94, Akurasi Lebih Akurat

Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 akan berlangsung mulai 15 Februari sampai dengan 20 Maret 2024.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah