Netralitas Kampus dalam Pemilu 2024, Ini Peran Universitas Mercu Buana dalam Pesta Demokrasi Tahun 2024

- 10 Februari 2024, 08:05 WIB
Peran Kampus di Pemilu 2024 menurut Prof. Dr. Andi Adriansyah. M. Eng
Peran Kampus di Pemilu 2024 menurut Prof. Dr. Andi Adriansyah. M. Eng /



DESKJABAR - Beberapa hari lagi pemungutan suara Pemilu 2024 akan berlangsung. Universitas Mercu Buana bersama dengan seluruh rakyat Indonesia menyambut antusias pesta demokrasi 5 tahunan ini. Sebagai sarana pendidikan putera puteri bangsa, Universitas Mercu Buana secara aktif mendorong tumbuh kembangnya partisipasi politik dengan ikut serta mensukseskan Pemilu dengan memberikan ruang bagi civitas akademika untuk menyalurkan aspirasi politiknya pada tanggal 14 Februari 2024.

“Ruang akademik di Universitas Mercu Buana adalah tempat di mana berbagai gagasan, pendapat, dan pandangan dapat berkembang secara bebas tanpa takut akan adanya diskriminasi atau represi. Netralitas Pemilu 2024 adalah prinsip penting dalam lingkungan akademi yang memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk menyampaikan ide-ide mereka tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun,” kata Prof. Dr. Andi Adriansyah. M. Eng yang ditemui di Jakarta pada Jum’at 9 Februari 2024.

Rekor Universitas Mercu Buana itu memastikan bahwa di Universitas Mercu Buana, ruang akademik ini dikembangkan untuk memastikan bahwa setiap anggota civitas Universitas Mercu Buana merasa aman dan nyaman untuk ikut serta berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

Baca Juga: Masa Kampanye Pemilu 2024 Berakhir Besok, Ini Kerawanan dan Strategi Pencegahan Pada Masa Tenang !

Baca Juga: Pemilu 2024 Tinggal 5 Hari Lagi, Sudahkah Nama Anda Terdaftar di DPT?, Ini Cara Cek DPT Online Lewat Hp

“Ruang akademik yang netral di Universitas Mercu Buana menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua mahasiswa, dosen, dan staf. Ini berarti bahwa tidak ada satu pun pandangan atau kekuatan politik yang diberikan perlakuan Istimewa,” tambah Andi.

Universitas Mercu Buana mendorong setiap anggota civitas untuk berkontribusi dalam pesta demokrasi sebagai bagian dari hak politik sebagai warga negara. Universitas Mercu Buana memberikan ruang yang sama bagi anggota civitas dalam ikut berpartisipasi dalam Pemilu tanpa memandang latar belakang, identitas atau kepercayaan mereka.

“Budaya politik subyek yang menempatkan individu dengan kesadaran dan pengetahuannya dalam memilih adalah langkah penting untuk menjadi pemilih yang bertanggung jawab.

Budaya politik parochial yang menempatkan individu sebagai obyek kekuatan politik tertentu sudah usang dan tidak sesuai dengan budaya akademik yang menempatkan tanggung jawab individu sebagai norma yang dijunjung tinggi,” ungkap professor Peneliti Robot Humanoid ini.

Namun demikian, tambah Andi, meskipun netralitas adalah prinsip yang penting, bukan berarti bahwa semua pandangan atau tindakan diperlakukan dengan cara yang sama.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x