DESKJABAR - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyediakan rumah susun (Rusun) untuk masyarakat keluarga pra-sejahtera atau kelompok miskin dan rentan serta penyandang disabilitas di sentra terpadu Pangudi Luhur Bekasi Jawa Barat.
Rumah susun sewa (Rusunawa) itu dibangun tahun 2023 terdiri atas lima lantai dan 95 kamar. Atas kerjasama Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Fasilitas Rusunawa
Gedung rusun berlantai lima tersebut dilengkapi dengan fasilitas ruangan yang cukup luas, ukuran 6 x 7 meter, serta dilengkapi fasilitas lainnya seperti tempat tidur susun, meja makan, kompor gas dan peralatan dapur hingga kamar mandi yang sangat bersih.
Selain itu, gedung rusun juga difasilitasi arena bermain anak, toko serba ada hingga jasa laundry.
Pengakuan Warga
Warga masyarakat penghuni rumah susun (Rusun) mengaku sangat bersyukur, mereka diberikan izin untuk menempati rusun tersebut, meskipun belum membayar.
Salah satunya Ny Mariani (40) dia bersama keluarganya berteima kasih sudah dizinkan pemerintah (Kemensos) menempati rusun yang sangat baik dan layak huni.
“Kami belum dikenakan bayaran, hanya diharuskan membeli token listrik sendiri,” katanya.
Kalaupun membayar ungkap Mariani, sama seperti rumah susun lainnya yang dikelola Kemensos, penghuni hanya membayar Rp 10.000 per bulan.
"Iya token kita beli sendiri dan dikenakan biaya Rp 10.000 per bulan," tegasnya.
Dia mengaku, sangat bersyukur bisa dizinkan tinggal di rusun ini dengan fasilitas sangat baik, bersih dan nyaman seperti di hotel.
"Saya dan keluarga sudah empat bulan menempati rusun STPL ini," ujarnya.
Harga Sewa Rusun
Setiap penghuni rusun (1 KK) dikenakan tarif sewa Rp 10.000 perbulan, dengan token belin sendiri, itu sangat menolong banget bagi warga kurang mampu.
Sebab jika sewa rumah petak pasarannya sekitar Rp 400.000 – Rp 700.000 per bulan, dan fasilitasnya sangat terbatas tidak selengkap di rusun.
Oleh karena itu, uang sewa rumah petak bisa dipakai untuk biaya sekolah anak, yang masih duduk dibangku sekolah SD dan SMP.
"Iya anak saya dua, satu di SD dan 1 nya lagi di SMP, alhamdulillah biaya untuk sewa rumah jadi bisa untuk pendidikan anak," paparnya.
Latihan Keterampilan
Warga rusun selain diperkenankan tinggal di rusun Kemensos, juga diberikan pelatihan berbagai keterampilan untuk usaha, diantaranya latihan menjahit sandal untuk keperluan hotel dan upahnya bisa menopang ekonomi keluarga atau ditabung.
Penyuluhan warga rusun,
Penyuluh Sosial Ahli Madya di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Syarifudin mengatakan, para penghuni rusun memang didorong untuk bekerja dan berusaha agar perekonomian keluarganya bisa membaik.
Uang sewa rumah yang biasanya mereka keluarkan, diupayakan untuk ditabung sehingga setelah dua tahun tinggal di rusun, mereka memiliki rumah sendiri meskipun sederhana.
“Rumah susun kemudian bisa ditempati warga lainnya dari kelompok pra-sejahtera yang membutuhkan tempat tinggal,” pungkasnya.***