Network
DESKJABAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan Karian di Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Senin, 8 Januari 2024 sore tadi
Didampingi Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Mendag Zulkifli Hasan, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto. dan Gubernur Banten serta jajarannya, Presiden Jokowi meresmikan bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten yang memiliki luas genangan air 1.773 hektar.
Diketahui pembangunan bendungan Karian mulai dibangun pada tahun 2015, menghabiskan anggaran 2,2 triliun selesai pembangunannya pada akhir tahun 2023 dan langsung diresmikan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Melacak Jejak Ridwan Kamil di Pangandaran: Pembangunan Jembatan Rp72 Miliar Ini Molor
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, bendungan Karian yang dibangun sejak tahun 2015 ini akan memberi manfaat bagi masyarakat di wilayah Banten, Jakarta dan sebagian Jawa Barat.
"Alhamdulillah pada sore hari ini, saya resmikan Bendungan Karian yang dibangun sejak 2015 sampai sekarang dan menelan anggaran biaya Rp 2,2 triliun," ujarnya.
Presiden Jokowi mengatakan bendungan tersebut memiliki daya tampung 315 juta meter kubik dengan luas genangan air 1.773 hektare. Dia menyebut bendungan ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat di Banten, DKI Jakarta, hingga sebagian Jawa Barat.
"Bendungan ini memiliki kapasitas daya tampung air sebanyak 315 juta meter kubik dengan luas genangan 1.773 hektare dan bendungan ini menjadi salah satu bendungan terbesar yang kita bangun. Bendungan ini akan memberikan manfaat pada masyarakat di provinsi Banten, serta di DKI dan sebagian kecil di Jawa Barat," paparnya.
Menurut Presiden Jokowi, bendungan Karian ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya berfungsi sebagai irigasi hingga pemenuhan kebutuhan air baku di beberapa wilayah sekitar.
Baca Juga: Kata Buya Yahya, Ini Doa Pendek Membayar Hutang: Biarpun Hutang Segunung, Allah Akan Bantu Melunasi!
"Bendungan ini akan memberikan manfaat irigasi bagi 22 ribu hektare sawah, memenuhi kebutuhan air baku sebesar 10,6 meter kubik per detik bagi masyarakat di Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangsel, serta Jakarta bagian barat dan Kabupaten Bogor," ungkapnya.
