DESKJABAR - Nasi kotak berisi telur, mie dan nasi yang diduga penyebab ratusan warga desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta keracunan.
Sebelum ibadah sholat Jumat dimulai panitia (DKM Masjid) menyiapkan nasi kotak berisi telur, mie dan nasi untuk dibagikan gratis kepada jamaah usai jumatan.
Sebanyak 250 nasi kotak berisi telur, mie dan nasi yang dibagikan kepada ratusan warga desa Pusakamulya usai menjalankan shalat Jumat di salah satu Masjid di Cikubang Purwakarta.
Setelah jumatan nasi kotak tersebut dibagikan, ada yang langsung menyantapnya di area masjid setempat, ada pula yang membawanya pulang untuk dimakan bersama keluarganya masing-masing
Selang beberapa jam setelahnya, ratusan warga desa Pusakamulya mengeluhkan rasa sakit perut, mual dan pusing usai menyantap nasi kotak tersebut yang diduga sudah tidak layak konsumsi.
Hal itu diketahui dari Kepala Dusun (Kadus), Enung Kosasih yang mengonfirmasi sebanyak 250 boks makanan yang dibagikan kepada warga usai menjalankan sholat Jumat.
"Ya sekitar 250 nasi kotak yang berisi telur, mie dan nasi yang dibagikan kepada warga," katanya kepada awak media.
Selang beberapa jam jelas Enung, sekitar jam 4 sore warganya banyak mengeluh sakit perut, mual dan pusing, dan langsung mendatangi puskesmas terdekat.
"Sekitar jam 4 sore warga kami, merasakan gejala sakit perut, mual pusing," ujarnya.
Akibat peristiwa ratusan warga Pusakamulya usai menyantap nasi kotak berisi telur, mie dan nasi akhirnya menjalani pengobatan di tiga puskesmas dan satu rumah sakit.
Hal itu disampaikan Camat Kiarapedes, Helmi Setiawan, dalam keterangannya kepada Wartawan hingga kini ratusan warga yang keracunan makanan dirawat di empat lokasi yang berbeda.
Menurut Helmi, saat ini tercatat warga yang keracunan itu 80 orang dirawat di Klinik Ibnu Sina, 15 orang di Puskesmas Kiarapedes, 58 orang di Puskesmas Wanayasa dan 7 orang dirawat di Rumah Sakit Holistic.
"Hingga saat ini totalnya mencapai 160 orang dirawat di tiga puskesmas dan satu rumah sakit," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui dalam peristiwa itu adanya korban jiwa, namun hingga kini warga masih dalam perawatan pihak medis.***