Diperkirakan perjalanan pergi dan pulang antara Citembong-Cipeundeuy kata Asep, akan menghabiskan bensin sekitar 2 liter.
Selain itu, perjalanan menuju kesana akan melewati kawasan hutan dan perkebunan yang terbilang sepi dan rawan.
Mata Rantai Penyedia Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram
Pemilik warung lainnya yakni Karwati (38) di Kampung Cibangkonol, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, sama mengeluhkan seperti Asep.
Bahkan di warung miliknya, ia mendapatkan tabung gas elpiji untuk dijual lagi bukan dari agen langsung, melainkan dari toko-toko grosir sembako di wilayah Sumurbandung, seperti Singapura, Ciendog dan Cipulus.
Warga-warga di Kampung Cibangkonol juga hanya mengandalkan pasokan kebutuhan elpiji di rumah tangganya hanya dari warung warung kecil.
Di warung miliknya Karwati hanya menyediakan stock gas elpiji sedikit, selain faktor jarak dan tidak adanya agen terdekat juga warga yang membeli gas diwarungnya tidak banyak.
Kebijakan Pemerintah Menyulitkan Warga
Menurut pengakuan salah satu warga Kampung Cinangsih, Desa Sumurbandung, sebut saja namanya Mak Ucih (60), mengeluhkan jauhnya jarak, kalau harus membeli gas di agen atau penyalur resmi.
“Ka Cipatat tebih, ka Padalarang tebih, teras ka Cikalong tebih, ( Ke Cipatat jauh, ke Padalarang Jauh serta ke Cikalong jauh, untuk beli gas elpiji,” ucap Icih.
Aturan Beli Gas Pakai KTP Dinilai Ribet
Pembelian gas elpiji pakai KTP pun dinilai bikin ribet, tidak praktis dan menyulitkan warga.