Kapan Hari Kesaktian Pancasila? Mengapa diperingati? Kibarkan Bendera Merah Putih

- 30 September 2022, 09:05 WIB
Kapan Hari Kesaktian Pancasila? Mengapa diperingati? Kibarkan bendera setengah tiang dan satu tiang penuh pada tanggal 30 September dan 1 Oktober.
Kapan Hari Kesaktian Pancasila? Mengapa diperingati? Kibarkan bendera setengah tiang dan satu tiang penuh pada tanggal 30 September dan 1 Oktober. /Tangkapan layar monumen Lubang Buaya. /YouTube Halo Edukasi//

 

DESKJABAR – Kapan hari kesaktian Pancasila? Guru SMAN 1 Tasikmalaya, Iwan R Jayasetiawan mengatakan, berbicara tentang keadaan Kesaktian Pancasila, berbanding lurus dengan terjadinya G30S PKI 1965.

Merupakan upaya perebutan kekuasaan sekaligus mengubah ideologi negara Indonesia/ Pancasila dengan komunisme.

Keadaan tersebut adalah keadaan nasional serta diperingati setelah kejadian Gerakan 30 September atau lebih dikenal dengan G30S.

Setiap tanggal 1 Oktober, masyarakat Indonesia selalu memperingati kesaktian Pancasila.

Upacara peringatan ini bertujuan untuk memperingati sejarah membela ideologi bangsa.

Baca Juga: Indonesia Pastikan 1 Ganda Campuran dan 1 Ganda Putri, Lolos ke Semifinal Badminton Vietnam Open 2022

Selain itu, kesaktian Pancasila juga merupakan bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan revolusi.

Untuk memperingati kesaktian Pancasila, masyarakat Indonesia selalu melakukan upacara.

Selain untuk menghargai jasa pahlawan, peringatan ini dilakukan demi mencerminkan bangsa serta kehidupan bangsa.

Hal itu terungkap di kanal YouTube Halo Edukasi bertajuk "Sejarah serta Makna Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober)".

Baca Juga: Diresmikan Flyover - Jalan Layang Kopo Besok, Semoga kemacetan Kopo Terurai, Aktivitas Warga Lancar!

Apa yang dimaksud dengan kesaktian Pancasila ini? Keajaiban Pancasila jatuh pada tanggal 1 Oktober setiap tahun.

Di balik kesaktian Pancasila ada tragedi berdarah yang merenggut nyawa enam jenderal TNI serta satu Letnan Jenderal TNI.

6 jenderal itu yakni Letjen Anumerta Ahmad Yani, Mayjen Raden Suprapto, Mayjen Mastirtodarmo Haryono, Mayjen S. Parman. Kemudian Brigjen Donald Panjaitan, Brigjen S. Siswomiharjo, serta Lettu A. Tendean.

Mereka diculik serta dibunuh oleh oknum PKI pada tanggal 30 September 1965. Hal ini dikenal dengan tragedi G30S PKI.

Baca Juga: Oleh-Oleh Khas Tasikmalaya Hits Banget: Ada Kue Aci, Nasi Cikur, Rengginang, Batik, Kelom dan Payung Geulis

Kesaktian Pancasila adalah hari peringatan nasional yang terkait dengan peristiwa ini.

Pada tanggal 3 Oktober 1965, 6 mayat jenderal dan salah satu perwira pertama akhirnya ditemukan di sumur Lubang Buaya.

Kesaktian Pancasila ditetapkan menyusul penculikan dan pembunuhan 6 jenderal pada 30 September 1965.

Keesokan paginya mereka menyerang Radio Republik Indonesia atau RRI dan menyebarkan berbagai propaganda.

Namun, stasiun radio itu direbut kembali oleh Kostrad dalam waktu singkat. Setelah itu pemberontakan dibubarkan atas perintah Mayor Jenderal Soeharto.

Pemberontak dan sisanya selalu dikejar di mana-mana, termasuk Aidit, yang diduga dalangnya G30S.

Pada jaman Orde Baru para korban G30S yang dimasukka ke Lubang Buaya tersebut dinyatakan sebagai pahlawan revolusi.***

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara YouTube Halo Edukasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah