3 Hoax dan Fakta Seputar Kasus Ferdy Sambo dan Brigadir J, ada Berita Bohong, Sambo tak Karang Novel Dewasa

- 14 Agustus 2022, 10:37 WIB
Setidaknya ada 3 hoax yang beredar terkait kasus pembunuhan Brigadir J dan tersangka Ferdy  Sambo.
Setidaknya ada 3 hoax yang beredar terkait kasus pembunuhan Brigadir J dan tersangka Ferdy Sambo. /Kolase ANTARA, Facebook Vera Simanjuntak/

DESKJABAR - Kasus tewasnya Brigadir J karena pembunuhan yang disangkakan pada Kadiv Propam non aktif Irjen Ferdy Sambo ramai dibahas di jagat maya.

Namun ternyata tak semua pemberitaan atau informasi yang beredar tentang Brigadir J dan Ferdy Sambo itu benar. Di antarnya ada hoax atau berita bohong.

Paling tidak ada 3 hoax yang ditemukan terkait kasus kematian Brigadir J dan Ferdy Sambo. Salah satunya tentang beredarnya Sambo pernah menulis novel percintaan orang dewasa.

1. Hoax: Komentar Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait kasus dugaan pembunuhan berencana yang melibatkan eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo.

Baca Juga: GEMPA MANADO HARI INI, BMKG Sebut Guncangan Gempa Cukup Dahsyat Capai 5,9 Magnitudo, Berpotensi Tsunami?

Fatalnya, dalam satu unggahan video di Facebook, disebutkan Menko Marves Luhut telah mewanti-wanti Kabareskrim Komjen Agus Andrianto untuk mengusut kasus penembakan Brigadir J hingga tuntas.

"Luhut meminta agar kasus tersebut diusut ke akarnya. Bahkan pihak yang terlibat dalam pembunuhan berencana harus ditindak tegas."

Disebutkan juga, Komjen Agus diminta bertindak tegas dan tanpa ragu untuk mengusut kasus yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana, siapapun di belakang Fefy Sambo.

Kurang lebih begitu isi keterangan dalam video yang beredar di media sosial Kamis 11 Agustus 2022.

Baca Juga: Yosef Hidayah Saksi KASUS SUBANG Minta Bantuan Jokowi, 1 Tahun Pasca Tragedi Tersangka Masih Dibiarkan Bebas

Fakta: Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi mengklarifikasi video mengatasnamakan Luhut Binsar Pandjaitan tersebut.

Mengutip laman ANTARA, Jodi menjelaskan kutipan Menko Luhut di video yang beredar tersebut adalah potongan dari konferensi pers yang ditayangkan beberapa stasiun televisi pada 3 Juli 2021.

Saat itu, Menko yang sedang menangani PPKM Darurat meminta Komjen Agus untuk menindak tegas pihak-pihak yang menaikkan harga obat-obatan untuk penanganan pasien Covid.

"Sehingga tidak benar framing video yang sekarang beredar itu,” ungkap Jodi.

Baca Juga: 5 Objek wisata Hits Puncak, Bogor dengan Pesona Cantik Alamnya, Ada Rumah Bergaya Jepang yang Instagramable

Menurut Jodi, Menko Luhut selalu menghormati tugas serta tanggung jawab setiap instansi dan lembaga.

Jadi ia tidak akan berkomentar tentang hal-hal di luar kapasitasnya sebagai Menko Marves.

“Semoga semua pihak bisa berpikir jernih lebih dahulu sebelum membuat dan mempercayai video-video potongan yang tidak sesuai konteks seperti itu,” kata Jodi.

2. Hoax: Percakapan terakhir sebelum penembakan Brigadir J

Motif penembakan kepada Brigadir J atas perintah tersangka Ferdy Sambo belum diketahui secara jelas.

Menko Polhukam Mahfud MD, Selasa 9 Agustus 2022 menyatakan motif penembakan itu mungkin hanya boleh didengar orang dewasa. Ini jadi sorotan warganet.

Baca Juga: SKUY AH, 4 Rekomendasi Jalur Gowes Soreang Bandung, Hamparan Alam Eksotis, Menantang, dan Instagramable

Rabu 10 Agustus 2022 sebuah unggahan di Twitter mempertanyakan apakah Sambo yang dimaksud itu juga merupakan penulis novel dewasa.

Unggahan itu disertai sampul depan novel berjudul "Kekejaman Birahi". Tertulis di atas judul novel itu, sang pengarang Fredy S.

Berikut narasi yang disematkan pada unggahan tersebut:
"Pak Mahfud Benar.. memang hanya untuk dewasa...
Ini sudah ada novel nya.. S ini sambo k?"

Unggahan itu mendapan banyak komentar warganet , bahkan hingga Jumat 12 Agustus sore, sudah ada 224 komentar, diunggah ulang 759 kali, dan disukai lebih dari 2.000 pengguna lain di Twitter.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Cek fakta: Pengarang novel dewasa yang ditampilkan dalam unggahan itu bukan Ferdy Sambo, namun Fredy Siswanto.

Dalam laman Historia.id, nama asli Fredy Siswanto adalah Bambang Eko Siswanto, yang juga dikenal sebagai komikus bertema roman percintaan. Fredy Siswanto menyebut dirinya sebagai "sastrawan kaki lima".

Berbeda dengan nama salah satu tersangka penembakan terhadap Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, bukan Fredy S.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto sependapat dengan Menko Polhukam Mahfud MD terkait motif pembunuhan terhadap Brigadir J. Ia mengatakan hanya bisa didengar orang dewasa.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

"Untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah jadi konsumsi penyidik dan nanti mudah-mudahan terbuka saat persidangan," kata Agus dalam konferensi pers pada Kamis 11 Agustus 2022.

3. Hoax: Pembicaraan yang muncul di Tiktok diklaim sebagai rekaman suara terakhir sebelum penembakan Brigadir J.

Unggahan tersebut viral, dan ditayangkan lebih dari 32 juta kali, disukai oleh lebih dari 1 juta warganet.

"Percakapan terakhir sebelum penembakan. Bagaimana kalau kalian yang ada diposisi ini? #km50apakabar? #brigadirj #ferdisambo #bharadae #polri”

Cek fakta: Laman Antara menyebutkan, berdasarkan penelusuran pewartanya, rekaman suara yang viral di TikTok tersebut bukan rekaman suara terakhir sebelum perstiwa penembakan terhadap Brigadir J.

Baca Juga: RUMAH TUSUK SATE, Benarkah Tempat Kumpul Jin Jahat , Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Namun itu adalah rekaman percakapan terakhir anggota Front Pembela Islam (FPI) sebelum tewas, Desember 2020, yang diunggah oleh akun YouTube Mata Najwa.

Pengunggah rekaman di TikTok itu menyematkan kontennya dengan sejumlah tagar yang seakan-akan terkait kasus penembakan Brigadir J, seperti #brigadirJ #ferdisambo #bharadaE dan #polisi.

Informasi terbaru terkait rekaman CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, tidak mengungkap percakapan suara.

Rekaman CCTV itu hanya memperlihatkan jejak kehadiran Brigadir J dan istri di rumah dinas, di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Itulah 3 hoax dan fakta yang beredar terkait dengan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan tersangka Ferdy Sambo.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah