“Alhamdulillah sampai hari ini kematian sangat rendah hanya 1,1 persen dari jumlah ternak yang terinfeksi virus PMK ini,” bebernya.
Nasrullah menambahkan berbagai langkah penanggulan PMK yang dilakukan pemerintah telah memberi hasil positif di lapangan, bahkan tingkat kesembuhan hewan ternak yang terinfeksi menunjukan kemajuan yang cukup signifikan.
Baca Juga: Hama Tikus Menggila Menyerang Empat Desa di Kertajati, Majalengka
Disebutkan, dari hasil lapangan hari ini kami melihat ada kemajuan yang berarti, dengan pemberian obat sejak kasus pertama di 28 April 2022 hingga hari ini sudah banyak hewan ternak yang menuju ke sehat.
“Ini belum menggunakan vaksin, baru obat - obat yang kita berikan sesuai rekomendasi kesehatan hewan, dan kami melihat sendiri di satu kandang disini sudah ada beberapa hewan yang sudah mulai makan, berdiri dan menuju ke sehat,” jelasnya.
Melalui pendataan dan pemantauan di lapangan, Nasrullah menyebut jumlah hewan ternak yang terkonfirmasi sakit PMK sebanyak 200 ekor, mati 4 ekor dan sembuh 12 ekor. Meski perlu diperkuat dengan hasil laboratorium lanjutan, Ia menyebut angka ini menunjukan tingkat keganasan virus PMK berada pada level yang rendah.
Baca Juga: Burung Hantu Sukses untuk Mengendalikan Hama Tikus, Selamatkan Panen Padi di Ujungjaya, Sumedang
“Jadi ini bisa menjadi harapan kita mudah mudahan hari ini kita mendapatkan serotype dari virus PMK ini, mudah mudahan bukan tipe yang ganas, tapi dengan gejala klinis dan lapangan hari ini kita melihat bahwa PMK ini bisa sembuh dan ini terbukti di lapangan,” tegasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan SDM Pertanian ikut berperan penting dalam mendampingi peternak untuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit ini. ***