Tanggal LEBARAN IDUL FITRI 2022 Antara Pemerintah, NU, Muhammadiyah Diprediksi Sama, INI PENJELASANNYA

- 30 April 2022, 04:57 WIB
Ilustri Lebaran Idul Fitri 2022, 1 Syawal 1443 Hijriah antara pemerintah, NU dan Muhammadiyah diprediksi sama. Pemerintah sendiri akan menggelar sidang isbat Minggu 1 Mei 2022.
Ilustri Lebaran Idul Fitri 2022, 1 Syawal 1443 Hijriah antara pemerintah, NU dan Muhammadiyah diprediksi sama. Pemerintah sendiri akan menggelar sidang isbat Minggu 1 Mei 2022. /flickr/Ishaq Calatrava/

DESKJABAR - Akankah perayaan Lebaran Indul Fitri 2022 antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sama?

Pemerintah melalui Kementerian Agama RI dan NU baru akan menggelar sidang isbat awal Syawal 1443 H pada hari Minggu 1 Mei 2022.

Sementara itu, Muhammadiyah sudah lebih dahulu menentukan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022.

Dikutip dari kemenag.go.id, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Jumat 29 April 2022, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib, mengatakan, pihaknya akan menggelar Sidang Isbat (penetapan) awal Syawal 1443 H MInggu 1 Mei 2022, dengan mengundang organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan duta besar negara sahabat.

Baca Juga: GEMPA TERKINI Hari Ini Sabtu 30 April 2022 Terjadi di Lombok, Getaran Terasa hingga ke Bali

“Kita mengundang ormas Islam dan duta besar negara-negara sahabat untuk mengikuti sidang isbat awal Syawal 1443 H yang akan digelar pada 1 Mei 2022,” ujar Adib, di Jakarta, Kamis 28 April 2022.

Selain itu kata Adib,  pihaknya juga mengundang Komisi VIII DPR RI, akademisi dari sejumlah universitas, pimpinan pondok pesantren, serta para pakar dan ahli falak.

Karena masih pandemi, lanjut Adib, sidang isbat awal Syawal 1443 H digelar secara hybrid, melalui daring dan luring.

"Hasil sidang isbat awal Syawal 1443 H akan diumumkan melalui telekonferensi pers yang disiarkan TVRI sebagai tv pool," tandasnya.

Sepekan sebelumnya Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Syawal jatuh pada Minggu, 1 Mei 2022 atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1443 H.

Baca Juga: Bentuk Zakat Fitrah dan Waktu yang Sah, dan Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Sendiri, Keluarga atau Mewakilkan

"Pada hari rukyat, 29 Ramadhan 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk dan di atas kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura) yaitu di atas 3 derajat," jelas Kamaruddin.

Kamaruddin menjelaskan, menurut kriteria MABIMS baru, posisi hilal saat isbat awal bulan Hijriah berada pada ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Dalam Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 nanti, ada 99 titik di seluruh Indonesia yang menjadi lokasi rukyat.

Lebaran Idul Fitri 2022 diprediksi sama

Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) memprediksi Lebaran Idulfitri 2022 / 1 Syawal 1443 H akan jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022.

Sementara itu, ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin memaparkan posisi bulan pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022 di wilayah Indonesia sudah berada pada batas kriteria baru MABIMS, yaitu tingginya di atas 3 derajat dan elongasi sekitar 6,4 derajat.

Menurut dia, secara hisab, posisi bulan pada saat maghrib 1 Mei 2022 di wilayah Sumatera bagian utara dekat dengan batas kriteria elongasi 6,4 derajat.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Ziarah Kubur di Hari Raya Idul Fitri Setelah Sholat Ied? Ustadz Abdul Somad Menjawab

Hisab kontemporer yang dilakukan Ibnu Zaid Abdo el-Moied juga menunjukkan beberapa wilayah di Sumatera sudah memenuhi kriteria elongasi 6,4 derajat dari MABIMS.

“Pada 1 Mei 2022, sebagian wilayah Indonesia saat maghrib juga berkemungkinan untuk dapat melihat hilal menggunakan alat optik seperti binokuler atau teleskop”, kata Thomas.

Namun lebaran serentak antara pemerintah dan Muhammadiyah sebagaimana diprediksi, bisa tidak terjadi jika hilal tidak terlihat saat rukyat karena terhalang awan mendung atau hujan.

Jika pada 1 Mei 2022 hilal sulit diamati, kata Thomas, kemungkinan pengamat hilal akan mengusulkan untuk melakukan istikmal, yaitu menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari.

Bila sidang Isbat yang dilakukan Kemenag menerima istikmal tersebut berarti Idul Fitri akan jatuh pada Selasa, 3 Mei 2022.

Thomas berharap agar pemerintah menetapkan Idul Fitri 1443 H secara bersamaan dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat.

“Dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat, kita berharap Idul Fitri 1443 ditetapkan seragam pada 2 Mei 2022,” katanya. ***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x