Berdasarkan perhitungan itu, maka secara hisab posisi hilal yang sudah mencapai ketinggian 3 derajar dengan sudut 6,4 derajat pada 1 Mei 2022 sudah masuk awal Syawal sesuai kriteria baru MABIMS.
Pemerintah melalui Kemenag akan menggelar sidang isbat dengan menggunakan metode hisab dan rukyat dalam menentukan awal Syawal atau hari raya Idul Fitri 2022.
Metode tersebut akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah untuk mempresentasikan posisi hilal sekaligus menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.
Hasil dari sidang isbat Kemenag yang menggunakan metode hidab dan rukyat nantinya akan menentukan kapan dan tanggal berapa jatuhnya lebaran.
Sidang isbat Kemenag sendiri akan dilakukan di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, yang akan diawali oleh pemantauan hilal pada 99 titik di seluruh Indonesia.
Seperti pada sidang isbat menentukan awal puasa Ramadhan, hasil sidang Isbat nantinya akan diumumkan secara langsung oleh Menteri Agama melalui konferensi pers yang juga bisa disaksikan di TVRI.
Sebelum digelarnya sidang Isbat, pertanyaan mengenai tanggal berapa lebaran Idul Fitri 2022 masih belum bisa terjawab.