Network
Jam menunjukkan 19.30 WIB hujan deras banget, saat itu Om Hao tidak pakai jas hujan hanya sweater.
Dari Surabaya ke Solo posisi ngirim meja mesin obras, saat itu gelap banget belum ada lampu penerangan jalan.
“Hutannya pun masih ketel (rindang sekali) saya lihat ada warung cuman 1, itupun banyak sopir truk yang nongkrong di sana, beserta truknya”paparnya.
“Lha kok ndilalah, biarpun gak ada kendaraan yang lewat, lha kok saya gak pingin mampir ke situ,” tuturnya.
“Maksud saya, saya harus segera nyampe Solo segera tidak boleh lebih malam lagi, tapi ya gitu, biyuh-biyuh... suerem banget,” paparnya.
“Sepanjang perjalanan, saya merasa diawasi oleh sesuatu yang jumlahnya banyak, gak tau apa itu yang jelas gak kelihatan dan gak nampak. saya hanya bisa berdoa.”
Baca Juga: Omicron Ancam KOTA TAHU, Ini Strategi yang Dilakukan Pemda Sumedang, Diantaranya Operasi Gakumlin
“Baca ayat kursi sebanyak-banyaknya, Alhamdulillah motor yang biasanya gak kuat nanjak, di area itu jadi enteng dipakek nanjak,” ujarnya.
“Mungkin ini barokah atas bacaan Ayat Kursi tadi. Hingga masuk wilayah kota kecil Mantingan. Perbatasan Jawa Timur - Jawa Tengah,”ujar akun @ Almas Maalik.***
