MEGATHRUST, Ahli Geodesi ITB Sebut Tahun 2022 Masuk Siklus Gempa Bumi Megathrust, Warga Harus Sudah Siap Siap

- 29 Januari 2022, 17:04 WIB
Ilustrasi gempa bumi dan tsunami Megathrush Selat Sunda tahun 2022 merupakan fasenya yang bisa saja terjadi rentang waktu tahun 2022 dan selanjutnya
Ilustrasi gempa bumi dan tsunami Megathrush Selat Sunda tahun 2022 merupakan fasenya yang bisa saja terjadi rentang waktu tahun 2022 dan selanjutnya /Pixabay/Kellepics//

DESKJABAR- Gempa bumi Megathrust yang selama ini dibicarakan akan terjadi Selat Sunda memang sudah masuk pada siklusnya.

Gempa dahsyat Megathrust tersebut bila terjadi bisa dampaknya mengguncang Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Lampung.

Bahkan Gempa bumi Megathrust juga diperkirakan bisa mencapai radius gempa hingga 400 kilometer.

Baca Juga: Malaikat Pembawa Rezeki Sering Datang ke Rumah Jika Mendengar Suara Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat

Peneliti Geodesi ITB Heri Andreas menuturkan gempa bumi Megathrust merupakan bukti ancaman nyata hanya saja tidak diketahui kapan gempa itu akan terjadi.

Gempa bumi dasyat Megathrust itu sendiri berdasarkan data sebelumnya selalu dibarengi dengan tsunami.

"Saat ini siklus yang memungkinkan terjadi gempa Bumi Megathrush," ujar Peneliti Geodesi ITB Heri Andreas sebagaimana dikutp DeskJabar.com dari youtube TVOneNews berjudul Gempa Besar Jawa, Fakta Atau Ilusi? | Fakta tvOne tayang 24 Januari 2022.

Menurut Hery Andreas meski saat ini masuk fase siklusnya namun tidak seorang pun yang bisa menentukan dan juga tidak ada satu pakar pun yang bisa memprediksi gempa bumi dahsyat itu terjadi, baik hari dan juga waktu serta didaerah mana pusatnya.

Dijelaskan Heri Andreas, berdasarkan siklus gempa bumi dahsyat di Selat Sunda tercatat terjadi pada tahun 1400 an gempa dahsyat terjadi disusul Tsunami.

Baca Juga: 11 Fenomena Alam Paling Aneh Tapi Nyata dan Langka Di Dunia, Atas Kuasa Nya

Kemudian pada tahun 1600 juga sama terjadi gempa bumi Megathrust disertai Tsunami.

Lalu pada tahun 1883 juga terjadi gempa dahsyat Megathrush dengan kekuata besar yang menyebabkan gempa bumi dan tsunami tinggi.

Lalu pada tahun 2000 an adalah siklus yang terjadi selama ini yakni sekitar 200 tahunan.

Jadi rentang waktu tahun 2022 ini merupakan rentang waktu diujung siklus perulangan gempa besar dan tsunami.

Bahkan Heri menyebut rentang waktu tahun 2022 hingga 40 tahun kedepan insyaaloh bisa jadi saksi gempa Megathrush dan tsunami.

Artinya disegmen ini, Selat Sunda bisa saja terjadi dari waktu yang tidak bisa diprediksi, bisa besok, bisa lusa, bisa minggu depan, bisa bulan depan, bisa tahun depan, bisa sepuluh tahun kedepan dan selanjutnya dalam rentang waktu 40 tahun.

Bahkan Heri Andreas seolah meyakini bahwa di range waktu 40 tahun secara teori bisa saja terjadi.

Baca Juga: MCI 9: Makna Di Balik Tato di Lengan Kanan Joshua Bachtiar, Penuh Doa Untuk Anaknya; Semoga Cepat Nikah Ya Joe

Heri Andreas juga menyebut bahwa segmen Megathrush Jawa Sumatera saat ini sedang menunggu, selatan Jawa Barat dan Banten, Parang Tritis juga energinya cukup tinggi potensi bisa 9 Magnitudo.

Heri memperlihatkan beberapa potensi selatan Jawa Barat, Banten, Parang Tritis, dan Padang, tidak bisa diketahui pasti mana dulu, karena bisa saja acak.

Mengenai terjadinya gempa apakah memang bisa tiba tiba atau memang terjadi perlahan, karena tidak diprediksi seperti gempa Aceh datang tiba tiba dengan gempa bumi dahsyat disusul Tsunami.

Jadi kalau pun gempa bumi beberapa waktu terjadi di Sumur Banten dengan magnitudo 6.6 dan di Pelabuhan Ratu magnitudo 5.4. Itu tidak jaminan gempa Megathrush mengecil.

Jadi memang masih misteri belum terjawab kapan pastinya tapi sampai saat ini kekuatan gempa diperkirakan 8.79 Magnitudo, itu fakta ilmiah.

Baca Juga: 4 Ciri Tempat Usaha Diduga Pakai Pesugihan dan Jin Penglaris, Kang Sudiro: Sebelum Makan Berdoa Dulu

Dari itulah menurut Heri Andreas perlu dilakukan mitigasi struktural dari sekarang seperti penahan tsunami cuman di Indonesia belum bisa dibangun karena biayanya mahal.

Namun hal yang paling memungkinkan sekarang adalah mitigasi non struktural yakni mempersiapsiagakan masyarakat untuk menghadapi gempa.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube tvOne News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah