“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Selanjutnya Quraish Shihab berpandangan jika kita perlu menghormati hal tersebut. Menurutnya, menghormati itu bukan berarti setuju.
Jika kita melakukan seperti yang dilakukan seorang pria di kaki Gunung Semeru dengan menendang sesajen, bisa saja mereka membalas dengan menghancurkan masjid atau menendang Al-Quran misalnya.
Menurutnya, Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk percaya atau tidak percaya, untuk beribadah atau tidak beribadah. Mengenai keputusannya nanti akan diberikan oleh Allah pada hari kemudian (hari kiamat).***