UPDATE Kasus Video Viral Menendang Sesajen Gunung Semeru, Pelaku Ditangkap Polisi, Quraish Shiab Sebut Begini

- 16 Januari 2022, 19:04 WIB
prof Quraish Shihab dan Najwa Shihab
prof Quraish Shihab dan Najwa Shihab /Nur Aliem Halvaima/foto tangkapan YouTube @MataNajwa

DESKJABAR - Viral video seseorang menendang sesajen di Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Kasus menendang sesajen Gunung Semeru tersebut heboh dan viral videonya kemana mana, polisi pun akhirnya berhasil menangkap HF pelaku menendang sesajen di Yogyakarta.

Viralnya video menendang sesajen di Gunung Semeru juga dikomentari oleh KH Muhammad Quraish Shihab, ayah dari Najwa Shihab.

 

Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Dimutasi, Simak Penjelasan Kapolri Listyo Sigit yang Memutasi 12 Perwira Tinggi Polri

"Jangan memaki sembahan-sembahan orang selain Allah. Maki aja tidak boleh apalagi nendang," kata seorang cendikiawan muslim dan mantan Menteri Agama RI pada Kabinet Pembangunan VII, KH. Muhammad Quraish Shihab dalam obrolannya di ig@najwashihab yang dirilis 15 Januari 2020.

Menurut Quraish Shihab, apa yang dipersembahkan kepada sesuatu itu bisa bermacam-macam motifnya, misalkan ketika seseorang membawa sembahan ke laut supaya ikan bisa makan.

Membawa sembahan ke hutan agar kera bisa makan, bukan dengan tujuan agar kera bisa memenuhi keinginan kita.

Namun jika sesajen yang diberikan di kaki gunung Semeru memang dimaksudkan untuk memohon bantuan kekuatan selain kekuatan Ilahi, hendaknya kita harus berhati-hati.

Karena ada hal-hal yang mungkin suatu kelompok masyarakat tertentu menganggapnya baik.

"Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat tertentu, kita jangan mengganggunya," ujar Quraish Shihab menegaskan.

Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." (Q.S. Al- Anam;108)

Quraish Shihab menuturkan bahwa tidak ada anjuran dalam Al Qur'an untuk menggangu ritual adat orang lain dengan memaki apalagi dalam hal ini sampai menendangnya.

Allah SWT menjadikan manusia mencintai sesuatu, mengganggap baik sesuatu, janganlah menjadi pertentangan manusia mengenai baik buruknya itu.

Baca Juga: MENGEJUTKAN di Kasus Subang, Ternyata Kedua Korban Dihabisi dalam Kondisi Begini, Hasil Kartu Tarot Madam Suki

Karena pada akhirnya Tuhan-lah yang akan memberi keputusan, yang berhak menentukan benar atau salahnya di hari akhir nanti.

Manusia hanya harus menghormati apa yang berbeda dengan yang dia yakini. Karena menghormati bukan berarti setuju.

Sesajen yang diberikan oleh suku Tengger di gunung Semeru adalah suatu adat, suatu kebiasaan dan kepercayaan yang mereka junjung tinggi.

Allah SWT berfirman: "... bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati," (QS..Al-Baqarah: 139)

Kita memiliki kegiatan (amal) sendiri, mereka punya kegiatan sendiri. Silahkan masing-masing. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi pertikaan dan perpecahan.

Dalam pandangan Islam, adat kebiasaan itu terbagi menjadi tiga yaitu: pertama, yang sesuai dengan nilai-nilai agama islam (ma'ruf).

Poin kedua adalah yang bertentangan dengan agama Islam, jika itu berupa kepercayaan maka lakum diinukum wa liya diin, "untukmu agamamu, untukku agamaku," ( QS. Al-Kafirun:6)

Poin ketiga yang bersifat abu-abu, Islam berusaha untuk meluruskannya, memperbaikinya.

Hal ini terjadi saat penyebaran Islam oleh Wali Songo, karena masih banyak masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat maka di'Islam' kan sesuai adat istiadat.

Di setiap daerah ada adatnya, ada kebiasaannya. Dan suatu hal yang agak sulit untuk menghimpun semua adat menjadi satu.

"Apakah aksi Lumajang menendang sesajen di Gunung Semeru mirip dengan kisah Nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala?," ujar Najwa mengajukan pertanyaan kepada Quraish Shihab.

Baca Juga: Mengerikan, Ternyata Inilah 13 Hantu yang Dipercaya oleh Kalangan Masyarakat Jawa Barat

Quraish Shihab menyatakan bahwa pernyataan itu keliru karena pada dasarnya seorang Nabi itu membawa dua ajaran yaitu prinsip-prinsip dasar dan syariat.

Quraish memaparkan bahwa sikap Nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala tidak harus diteladani karena Nabi SAW tidak menghancurkan berhala.

Nabi SAW pernah menghancurkan berhala di kota Makkah karena status kota Makkah saat itu sebagai kota suci.

Ada kebijakan di kota Makkah saat itu bahwa Makkah hanya diperuntukkan orang muslim saja namun bagi mereka yang menganut kepercayaan diperbolehkan untuk berada diluar kota Makkah. Kebijakan ini direstui oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Menurut Quraish Shihab, aksi menendang sesajen ini sangatlah tidak Islami karena Islam itu menghormati. Namun perlu digaris bawahi bahwa penghormatan kepada sesuatu bukan berarti persetujuan.

Tayangan @najwashihab itu langsung disambar cuitan netizen yang menudukung cuplikan video tersebut.

Akun milik @ccola3848 misalnya, memberi cuitan, "Quraish Shihab salam hormat saya???? sehat selalu Bapak... adem banget..."

Kemudian akun milik @ima_wt18, "Menghormati itu bukan berarti setuju.."

Selanjutnya akun milik @ttarmudi1,"Harusnya kita semua bisa saling menghormati dan menghargai.."

Serta akun milik @budahollicks, "Intinya jika maubdi hormati, maka hormati jg yg lain, jng cuma minta di hormati tpi g mau menghormati"

Lepas dari cuplikan obrolan video di akun ig@najwashihab, seperti diketahui beberapa waktu lalu beredar video seorang pria melakukan tindakan tak terpuji di kawasan erupsi Semeru

Tindakan lelaki tersebut diunggah melalui media sosial sehingga menimbulkan kegaduhan.

Baca Juga: Nonton Video Belatung dalam Vagina Bikin Trauma, Ikuti Tips Berikut Ini

Pelaku Ditangkap

Bukan hanya warga netizen, akan tetapi pejabat di wilayah Semeru pun dibuatnya geram.

Tindakan lelaki itu, yakni menendang serta menumpahkan sesajen di kawasan erupsi Gunung Semeru.

Setelah dilakukan pencarian oleh petugas, lelaki yang diketahui bernama Hadfana Firdaus itu ditangkap di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hadfana dibekuk oleh Ditreskrim Polda Jatim setelah dilakukan pencarian.

Penangkapan Hadfana terjadi pada 13 Januari 2022 pukul 22.40 WIB di kediamannya.

Kabur sejak viral videonya merusak dan menendang sesajen di Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, pria bernama Hadfana Firdaus akhirnya diringkus Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim).

Ia ditangkap saat tengah berada di Bantul, Yogkarta dan langsung dibawa ke Mapolda Jatim. Di Polda Jatim, Hadfana Firdaus menyampaikan permintaan maafnya pada masyarakat atas tindakan tidak terpujinya.

"Seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai, kiranya apa yang kami lakukan dalam video itu dapat menyinggung perasaan saudara kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya," kata Hadfana, Jumat 14 Januari 2022.

Diketahui, video berdurasi sekitar 30 detik terjadi pada Jumat 7 Januari 2022 viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di tepi sungai aliran lahar dingin Gunung Semeru, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Video itu memperlihatkan seorang pria dengan mengenakan tutup kepala hitam dan rompi hitam mendekat ke sebuah sesajen yang diletakkan di atas tanah.

Baca Juga: UPDATE PERSIB, Berada di Peringkat Empat Klasemen Liga 1 Persib Takkan Menyerah, Ini Kata Robert Alberts

Terdapat dua sesajen, yakni buah dan nasi yang masing-masing berada di wadahnya. Tak lama kemudian, pria tersebut membuang sesajen itu dengan cara di lempar dan ditendang.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Narasi TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x