Menjawab pertanyaan Denny Darko, dr. Hastry mengatakan karena masyarakat punya opini bisa saja itu terjadi. "Tapi pihak Kepolisian tidak memperdulikan opini yang berkembang di masyarakat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Anjas di Tahiland menilai, para pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang memiliki kecerdasan mumpuni. "Mereka belajar dari kasus serupa. Bagaimana mengecoh tim penyidik menghilangkan sidik jari dan DNA," tutur Anjas.
Namun begitu, timpal dr. Hastry, pihak Kepolisian terus belajar dan belajar dan sudah pada pintar-pintar. Kepolisian RI terus melengkapi SDM dan kini dilengkapi sarana prasana canggih.
Ahli forensik Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti menegsakan, kejahatan itu tidak ada yang sempurna sehingga pasti meninggalkan jejak. ***