"Ada 5 virus pendidikan Indonesia, saya tidak bilang dosa kalau dosa terlalu sakral. Saya bilangnya virus aja," ujar Haedar Nashir yang dikutip Deskjabar.com yang dikutip dari YouTube Muhammadiyah Chanel, Rabu 28 Juli 2021.
Virus pertama adalah virus agnostik (agnostisisme) yaitu cara pandang dan langkah yang menjauhkan nilai ketuhanan atau nilai agama karena dipandang sebagai sumber masalah.
"Ini semacam alam pikiran sekuler karena ada praktek terorisme lalu orang pengetahuan agama sempit lalu disimpulkan seperti itu," ujarnya.
Baca Juga: Inilah 4 Cara Mudah Mencairkan Daging Beku yang Cepat dan Aman serta Makanan Jadi Enak
Baca Juga: Petani Muda Memperoleh Banyak Pengalaman dan Pembelajaran dari Program Petani Milenial
Nah di dunia modren, dunia pendidikan kita mulai masuk pandangan agnostik ini hati hati, karena mereka menjauhkan nilai agama dari pendidikan.
Virus kedua yaitu ekstrimisme atau radikalisme apa saja. Kenapa ditambah apa saja karena saat ini radikalisme identik dengan agama. Padahal radikalisme itu terjadi bisa karena agama, pandangan agama yang ekstrim.
Kemudian ekstrimisme atau radikalisme atas nama kebangsaan atau nasionalisme, virus ini memandang nasionalisme yang utama dan menomorduakan agama.
Kemudian ada juga radikalisme karena politik misal sparatisme, komunisme dan juga karena idiologi politik.