DESKJABAR – Pemerintah resmi mengganti nama tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) menjadi Mohamed Bin Zayed (MBZ) mulai hari ini, Senin 12 April 2021.
Penggantian nama jalan tol sepanjang 36,4 kilometer dan memiliki kepadatan lalu lintas hingga 200 ribu kendaraan perhari itu dilakukan melalui Keputusan Menteri PUPR tanggal 8 April 2021.
Namun keputusan pemerintah mengganti nama jalan tol itu rupanya menggelitik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melontarkan kritikannya.
Baca Juga: Kembar Siam Sukses Dipisahkan, Butuh Waktu 25 Jam dan Libatkan 39 Dokter Spesialis
Lewat akun Twitter resmi miliknya @KRMTRoySuryo2 pada hari Senin, 11 April 2021, ia menegaskan lebih bangga bila nama jalan layang tol Jakarta-Cikampek itu diambil dari nama putra-putra terbaik bangsa yang telah diakui eksistensinya.
Sosok yang dikenal sebagai pakar telematika dan informatika itu menyebut nama seperti Soekarno, Soeharto, Habibie dan Gus Dur yang menurutnya cocok dijadikan nama jalan tol layang itu dibanding Pangeran UEA.
"Terusterang saya lebih bangga bila Jalan Layang Tol ini mengabadikan Putra2 terbaik bangsa, seperti Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur dibanding Pangeran UEA," kata Roy Suryo dikutip DeskJabar dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
Meski menyadari bahwa keputusan mengganti dan memberi nama jalan itu sepenuhnya adalah hak pemerintah, Roy Suryo mengaitkannya dengan investasi calon ibu kota negara (IKN) yang baru.
"Tetapi ya sudah ini Hak pemerintah, apalagi dikait2kan dgn Jalan 'JokoWi' di UEA & Investasi Calon IKN ? (Tanda tanya)," lanjutnya masih dalam akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
Prosesi penggantian nama Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) menjadi Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) itu dilakukan secara virtual, hari ini Senin 12 April 2021.