Pemilihan lokasi masjid dan studio radio karena tempat ini adalah yang pertama kali mengumandangkan azan dan menyiarkan waktu berbuka puasa dan waktu imsak.
“Masjid dan studio radio Rembang adalah yang memberi tanda pertama kali waktu magrib dan imsak/subuh. Oleh karena itu, waktu harus tepat,” kata Fahrur di Rembang, Jumat kemarin.
Lokasi yang pertama kali dikunjungi adalah Masjid Agung Rembang. Di sini, ada selisih waktu lima detik. Menurut Fahrur, selisih waktu tersebut masih dalam hitungan detik yang sedikit, sehingga tidak menjadi masalah.
Petugas juga melakukan pengecekan ke sejumlah studio radio. Di studio R2B, waktunya juga hanya terpaut beberapa detik dengan GPS. “Hanya terpaut beberapa detik dan tidak masalah, sudah disesuaikan,” kata penyiar radio Yuli Hendriyani.
Baca Juga: Inggris Berduka, Warga Diminta Tidak Berkerumun dan Meletakan Karangan Bunga
Di studio lainnya, ditemukan selisih menit. Fahrur meminta petugas radio untuk menyocokkan sesuai dengan jam GPS.
Fahrur menambahkan, masyarakat sering meminta jadwal imsakiyah kepada Kemenag Rembang, namun enggan untuk mencocokkan jam di rumahnya. Dia menjelaskan, masyarakat bisa mencocokkan jam di rumah masing-masing dengan bantuan aplikasi GPS Android.
“Masyarakat atau takmir masjid/musala bisa mencocokkan jam dengan bantuan aplikasi GPS atau melihat waktu di TVRI," katanya.***