Jokowi Diusulkan Menjadi Koalisi Parpol oleh Ketua Dewan Pembina PSI, Analisis Politik Beri Tanggapan

13 Maret 2024, 20:00 WIB
Presiden Jokowi diusulkan menjadi Ketua Koalisi Parpol oleh PSI. / Instagram/@psi_id/

 

DESKJABAR - Presiden Joko Widodo diusulkan menjadi ketua koalisi atas semua partai politik pendukung calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat menilai, usulan tersebut untuk menjaga kuasa Jokowi terhadap keberadaan partai politik di Indonesia.

Partai mawar merah yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menyebutkan bahwa Presiden Jokowi sebagai sosok yang dapat menyatukan partai politik pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Bazar Ramadhan 2024, Bulog Jabar Gelar THR Mulai Hari Ini Hingga 5 April 2024, Dapatkan Sembako Murah

PSI secara gamblang mengusulkan agar Jokowi menjadi ketua koalisi parpol.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie pada Minggu, 10 Maret 2024.

Grace Natalie mengatakan usulan tersebut datang dari Ketua Dewan Pembina PSI, karena koalisi mendukung Prabowo-Gibran itu memiliki kesamaan visi misi menuju indonesia emas.

Jokowi juga dinilai sangatlah tepat untuk menjembatani kepentingan partai politik yang berlabuh pada paslon nomor urut 2.

Sementara itu pengamat politik Ujang Komarudin menilai, usulan itu untuk menjaga kuasa jokowi terhadap keberadaan partai politik.

Sebagaimana dikutip deskjabar.com dari kanal YouTube tvOne yang diunggah pada Rabu, 13 Maret 2024.

Baca Juga: Kode Redeem FF Ngabuburit Ramadhan 2024, Cara Dapat SG2 Kelinci Gratis? Ini Prediksi Misi Kelly Naik Unta

Ujang menganggap, sejatinya memegang kendali kuasa partai pendukung capres lebih tepat disematkan kepada presiden terpilih.

"Bagaimanapun soal ketua koalisi partai-partai itu ada pada genggaman tangan presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024," ujarnya.

Ujang mengatakan, usulan PSI agar Jokowi menjadi ketua Koalisi Parpol itu sangat tidak tepat.

"Melihat usulan itu untuk menjaga kekuasaan Jokowi agar Jokowi tetap mempunyai power, agar tetap mempunyai kendali agar tetap punya kekuasaan, agar tetap memegang partai-partai, sehingga kekuasaannya tetap langgeng ke depan," tuturnya. 

Jabatan Jokowi sebagai Presiden RI akan habis di bulan Oktober 2024 nanti.

Ujang juga melihat kemungkinan partai-partai akan banyak yang menolak dengan dijadikannya Jokowi sebagai ketua koalisi partai tersebut.

Baca Juga: 5 Tips Agar Puasa di Bulan Ramadhan Tidak Lemas dan Semangat Bekerja

"Saya melihat pasti ketua partai-partai akan menolak soal itu. Sejatinya, secara alamiah, secara kebutuhan, bahwa memegang kendali ketua koalisi itu ada pada presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto," ucapnya. 

Sebelumnya Prabowo sempat blak-blakan bahwa ia didukung penuh oleh Jokowi, bahkan ia mengklaim koleksi Indonesia Maju adalah tim penerus Jokowi.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube TV one

Tags

Terkini

Terpopuler