Pendiri Kota Jakarta adalah Orang Yahudi, Mengacu Zaman Batavia

31 Desember 2023, 11:28 WIB
Gedung Stadhuis Batavia tahun 1856-1878. /dok Nationaal Museum van Wereldculturen Belanda

DESKJABAR – Kota Jakarta yang merupakan ibukota Republik Indonesia dahulu bernama Batavia, yang melekat sejarah zaman kolonial Belanda sampai kemerdekaan Indonesia. Ada sejarah pendiri Kota Jakarta sebenarnya adalah orang Yahudi, ketika pertama didirikan bernama Batavia.

Berdasarkan catatan umum sejarah Kota Jakarta, ada enam fase zaman, yaitu ketika eta Sunda Kelapa (tahun 397-1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia (1619-1942), Jakarta atau Jakaruta (1942-1945), Djakarta (1945-1972) dan Jakarta (1972 sampai sekarang). Tetapi sejarah Kota Jakarta lebih sering dikaitkan sejarahnya dengan zaman ketika dahulu bernama Batavia ketika zaman kolonial Belanda.

Nah, ketika zaman Batavia ini, banyak gedung-gedung pemerintahan dan bisnis dibuat, dimana sebagian besar ada pada kawasan Jakarta Kota yang kini disebut kawasan Batavia. Berbagai bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda itu merupakan obyek bersejarah yang menarik.

Secara umum, bangunan-bangunan yang ada di kawasan Jakarta Kota adalah peninggalan zaman kolonial Belanda pemerintahan Hindia Belanda dan zaman VOC. Nah, dari zaman VOC pada abad ke-16 dan abad ke-17 inilah, pemerintahan kolonial Belanda kemudian muncul dari semula tujuan bisnis.

Baca Juga: Sejarah Bandung, Jalan Bahureksa Dahulu Bernama Arabiastraat alias Jalan Arab

VOC dan Batavia

Ada pun VOC merupakan singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie (Perusahaan Hindia Timur Belanda) dimana orang lokal ketika itu menyebut sebagai kumpeni atau kompeni. Pemimpin VOC adalah Jan Pieterszoon Coen, yang kemudian mendirikan kota Batavia pada tahun 1619, setelah menang atas Kesultanan Banten dan Inggris. Jan Pieterszoon Coen kemudian menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Diberitakan The Australian Jewish News, terbitan Melbourne, Australia, 24 November 1950, disebutkan, orang-orang Yahudi pernah ada di Indonesia (ketika masih Nusantara, Hindia Belanda, lalu Indonesia)  selama lebih dari 150 tahun. Para orang Yahudi di Indonesia mayoritas asal Belanda, serta kelompok kecil asal Irak, Rusia, dan Jerman.

Dalam berita itu disebutkan pula, ketika zaman Hindia Belanda, banyak orang Yahudi menduduki pos-pos penting di pemerintah. Nama yang dikenal, dimana tahun 1619, seorang Yahudi bernama Jan Pieterszoon Coen, adalah Gubernur Jenderal Belanda yang merupakan pendiri Kota Batavia.

Untuk mengetahui sebagian sejarah orang Yahudi di Indonesia, dapat dilihat pada YouTube Kodar Solihat, “Sejarah Yahudi di Indonesia dan Bandung,” diunggah 28 Desember 2023, dengan link : https://www.youtube.com/watch?v=Pv_BFpFTnhs

The Australian Jewish News, terbitan Melbourne, Australia, 24 November 1950 dok National Library of Ausralia

Misteri kematian Jan Pieterszoon Coen

Berdasarkan umum sejarah Indonesia, ketika Hindia Belanda dipimpin Jan Pieterszoon Coen, ia dikenal berlaku kejam kepada masyarakat pribumi. Ketika itu, VOC sering bertempur pula dengan pihak Inggris, untuk memperebutkan wilayah di Nusantara yang potensial bisnis hasil bumi.

Soal kematian Jan Pieterszoon Coen atau disingkat JP Coen, sampai kini masih kontroversi baik penyebab maupun lokasi kuburan sebenarnya. Versi sejarah Indonesia, JP Coen tewas terbunuh ketika serangan pasukan Sultan Agung dari Mataram. Tetapi pihak Belanda menyebut kematian JP Coen akibat wabah penyakit cholera pada 21 September 1929.

Baca Juga: Sejarah Hantu Kuntilanak, Bukan Asli Indonesia ! Ada Sesuatu dan Tujuan Dibaliknya

Begitu pula kuburan JP Coen, sampai kini belum dapat ditemukan. Pada sebuah tempat di Jakarta Kota yang kini disebut Museum Wayang (bekas Gereja De Oude Hollandsche Kerk), ada sebuah prasasti dibuat pemerintah Hindia Belanda oleh sebagian orang diyakini sebagai makam JP Coen.

Tetapi sampai kini, jasad JP Coen belum pernah ditemukan. Walau pada lokasi yang kini menjadi Museum Wayang pernah dilakukan penggalian dan ditemukan banyak kerangka manusia, tetapi belum ada yang menunjukan tanda-tanda ada jasas JP Coen.

Catatan lainnya, JP Coen awalnya dimakamkan di Stadhuis yang kemudian menjadi Balai Kota Jakarta. Tetapi kemudian jasad Jp Coen dipindakan ke De Oude Hollandsche Kerk yang lokasinya berada di seberang Stadhuis, yang kini menjadi obyek wisata sejarah di kawasan Jakarta Kota. ***

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler