PGRI Tugaskan 3 Anggotanya Jadi Calon Anggota DPD RI pada Pemilu 2024, Siapa Saja?  

19 Desember 2023, 16:22 WIB
Pengurus PGRI Kabupaten Tasikmalaya bersama Bupati Tasikmalaya, pada pemilu 2024 sekarang ini PGRI menugaskan tiga anggotanya untuk maju menjadi calon anggota DPD RI / Abdul Latif/ DeskJabar

 

DESKJABAR- Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI menugaskan tiga anggotanya untuk maju menjadi calon Anggota DPD RI pada pemilu 2024 sekarang ini. Hal itu dilakukan agar PGRI memiliki tokoh di tingkat pusat yang bisa menjadi jembatan dalam menyuarakan kepentingan guru di seluruh Indonesia.

PGRI sebagai wadah perjuangan guru di seluruh Indonesia membutuhkan sosok yang bisa menjadi lidah dan tangan dalam menyuarakan kepentingan guru di tingkat pusat. Pasalnya keberadaan tokoh yang duduk di kursi DPD RI sangat dirahasiakan manfaatnya oleh para guru dengan lahirnya kebijakan yang berpihak kepada guru dan pendidikan.

Ketua PGRI Kabupaten Tasikmalaya, H Akhmad Juhana mengatakan bahwa pada pemilu tahun 2024 sekarang ini PGRI menugaskan tiga anggotanya untuk maju menjadi calon anggota DPD RI.

"Anggota PGRI yang maju menjadi calon anggota DPD RI itu benar-benar ditugaskan oleh PGRI secara organisasi. Jadi bukan atas kemauan pribadinya," kata Akhmad Juhana belum lama ini.

Baca Juga: Tol Getaci Ruas Gedebage-Garut-Tasikmalaya-Ciamis Dieksekusi 2024, Nilai Investasi Rp27,14 Triliun

Menurut Akhmad Juhana ada tiga tokoh yang ditugaskan oleh PGRI untuk menjadi calon anggota DPD RI pada pemilu 2024 sekarang ini.

Nama-nama dicalonkan 

Ketiga anggota PGRI tersebut antara lain, Ketua PGRI Jawa Barat, Dede Amar atau dikenal dengan sebutan Damar, Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi dan Ketua PGRI Jambi, Drs H Lukman.

Menurut Akhmad Juhana, tiga anggota PGRI tersebut ditugaskan oleh organisasi PGRI untuk berperan aktif di perwakilan daerah dengan tujuan membangun akselerasi kepentingan guru dengan kebijakan pusat.

Khusus untuk PGRI Jawa Barat dan utamanya PGRI Tasikmalaya memiliki tugas untuk bisa memenangkan Dede Amar menjadi anggota DPD RI. Dan ini kata Akhmad Juhana harus diperjuangkan secara bersama sama

"Makanya semua anggota PGRI harus berjuang untuk memenangkan Dede Amar menjadi anggota DPD RI  dari daerah pemilihan Jawa Barat," kata Akhmad Juhana.

Ada banyak manfaat yang bisa diraih oleh guru dan PGRI ketika ada sosok atau figur yang duduk di kursi DPD RI. Meskipun ini di luar jalur politik praktis tetapi sangat berpengaruh dalam melakukan komunikasi dengan para politisi di Senayan.

Baca Juga: Aji Dapat Rp700 Juta dari Ganti Rugi Tol Getaci di Kabupaten Garut: TASIKMALAYA SIAP-SIAP!

Sebelumnya, PGRI memiliki perwakilan di DPD RI pada masa kepemimpinan Prof Dr H Muhammad Surya yang menjadi anggota DPD RI pada periode 2004 -2009.

Kemudian dilanjutkan oleh Dr Soelistyo yang menjadi anggota DPD RI mewakili daerah Jawa Tengah pada pemilu 2014 lalu. Namun pada pemilu 2019, PGRI tidak lagi memiliki wakil yang duduk di kursi DPD RI, karena tidak ada anggota yang mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI.

Diakui Akhmad Juhana, ketika tidak ada figur dari PGRI di tingkat pusat atau di DPD RI, terasa ada yang kurang terhadap perjuangan PGRI dalam memperjuangkan hak hak guru di Indonesia. Untuk itu, semua anggota PGRI harus berjuang untuk menjadikan anggota PGRI yang ditugaskan organisasi menjadi anggota DPD RI.

Karena ketika ada anggota PGRI di pusat, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat bagi guru sangat bagus. Dan ini yang harus terus diperjuangkan oleh PGRI. "Semua anggota PGRI harus bergerak dan berjuang untuk memenangkan anggota PGRI yang ditugaskan menjadi calon anggota DPD RI, karena semua guru akan merasakan manfaatnya," kata Akhmad Juhana.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler