Kecelakaan Vanessa Angel Sekeluarga di Jalan Tol Jadi Perhatian Publik, Ini Pendapat Pengamat Transportasi

6 November 2021, 07:59 WIB
Polisi saat melakukan olah TKP kecelakaan yang merenggut nyawa Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah. Faktor keselamatan saat berkendara di jalan tol menjadi sorotan pengamat transportasi. /Dok. PMJ News/

 

DESKJABAR - Dua Kecelakaan di jalan tol di hari yang sama, salah satunya yang dialami Vanessa Angel dan keluarga menjadi perhatian pubik. Terutama mengenai faktor keselamatan saat berkendara di jalan tol.

Kecelakaan yang dialami Vanessa Angel bersama suaminya Febri Abdriansyah, anaknya Gala Sky Andriansyah, pengasuh Siska Lorensa dan pengemudi Tubagus Joddy terjadi pada Kamis 4 November 2021 siang di ruas Tol Jombang KM 672  setelah menambrakn beton pembatas jalan tol.

Pada hari yang sama juga terjadi kecelakaan lalu lintas di ruas Jalan Tol Cipali KM 113, pada Kamis (4/11/2021) dini hari. Kecelaaan ini mengakibatkan salah satu Dosen Fakultas Peternakan Prof. Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc, Ph.D, IPU Asean Eng meninggal dunia.

Baca Juga: Tubagus Joddy Unggah Instastory Sambil Mengemudi Jadi Sorotan Publik, Ini Nama IG Supir Vanessa Angel

Baca Juga: Tubagus Joddy Unggah Instastory Sambil Mengemudi Jadi Sorotan Publik, Ini Nama IG Supir Vanessa Angel

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan masih banyak masalah keselamatan transportasi darat yang perlu dibenahi di Indonesia.

Dikatakan Djoko bahwa Kementerian Perhubungan perlu menjadikan program keselamatan prioritas kerja dalam Indikator Kinerja Utama guna mewujudkan keselamatan di sektor transportasi.

"Keberhasilan Kemenhub tidak hanya diukur dari sejumlah proyek fisik yang terbangun, namun seberapa besar angka kecelakaan transportasi menurun dan keselamatan pengguna transportasi mendapat jaminan selamat dalam berpergian," kata Djoko Setijowarno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 5 November seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Kondisi Anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Gala Sky Ardiansyah Sekarang Sudah Membaik

Baca Juga: Viral Video Tiktok Berisi Ramalan Masa Depan Gala Sky, Jadi Duplikat Sang Ayah dan Sukses di Dunia Entertain

Djoko berpendapat bahwa saat ini yang mengurus program keselamatan transportasi darat ada di bawah Direktorat Sarana Perhubungan Darat, sehingga anggaran untuk keselamatan relatif kecil dan tidak sebanding dengan tanggung jawab untuk membenahi keselamatan transportasi darat.

Sementara, lanjutnya, di sektor transportasi perkeretaapian, perairan, dan udara masih memiliki Direktorat Keselamatan di masing-masing Direktorat Jenderalnya.

Djoko menilai, Kemenhub perlu untuk mengaktifkan kembali Direktorat Keselamatan Transportasi Darat yang telah ditiadakan sejak dua tahun lalu.

Baca Juga: KODE REDEEM Free Fire Akhir Pekan 6 November, ADA 11000 Diamond FF, SG Ungu, Master of Minds Weapon

Menurut dia, peniadaan Direktorat tersebut berdampak pada minimnya program dan anggaran untuk keselamatan di sektor transportasi darat.

"Memang ada peraturan membatasi jumlah direktorat di setiap direktorat jenderal, namun mengingat kebutuhan yang genting dan penting tidak ada salahnya untuk memberikan tambahan direktorat baru," ujarnya.

Sementara itu Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat tersebut mengatakan, berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas Kepolisan Negara Republik Indonesia, dalam 1 jam, 1 sampai 3 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia.

Baca Juga: Hasil Badminton Hylo Open 2021: Babak Perempat Final Indonesia Memastikan 6 Wakilnya Untuk Melaju ke Semifinal

Dalam sehari sekitar 80 orang tewas seketika di jalan raya, dengan korban terbanyak pesepeda motor (sekitar 75 persen). Belum lagi ditambah sejumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka berat dan berujung meninggal dunia juga.

Total bisa mencapai 120an orang meninggal dunia setiap hari karena korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

Padahal urusan keselamatan transportasi darat belum menunjukkan keberhasilan yang berarti dalam hal menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. "Angka kecelakaan lalu lintas tidak pernah turun drastis. Sementara institusi yang fokus mengurusi keselamatan justru dihilangkan," ucapnya.***

 

Editor: Ferry Indra Permana

Tags

Terkini

Terpopuler