“Sekarang kita sedang mencari mitra tambahan untuk membuat dalam bentuk kontainer lab nanti akan ada fasilitas tambahan, untuk menjadi tempat alternatif agar tidak semua bertumpuk ke BSL-2,” katanya.
Hal itu berpengaruh pada tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sudah memasuki perhitungan standar maksimal. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau ruang perawatan di rumah sakit berada di angka 76 persen.
“Belum over capacity, tapi sudah kategori maksimal digunakan. RSKIA yang awalnya untuk OTG sekarang untuk yang bergejala. Untuk OTG, kita sudah punya dua hotel," katanya.
Baca Juga: Rekor Baru Dua Kepala Daerah di Jabar Diperiksa KPK, Apakah Langsung Ditahan? Simak Disini
"Sekarang kami sedang mempersiapkan ada satu hotel untuk menampung masyarakat. Walau pun sangat tidak kita harapkan,” imbuhnya.
Ema juga sudah mengimbau Tim gugus tugas covid-19 di tingkat kecamatan untuk menyiapkan satu tempat khusus sebagai tempat isolasi. Ia bahkan berharap, ada satu tempat isolasi di level kelurahan.
Namun disisi lain Ema Sumarna mengungkapkan angka kesembuhan mengalami peningkatan signifikan dalam satu bulan terakhir ini. Hingga 10 November 2020, tercatat sudah ada 649 kasus konfirmasi yang berhasil sembuh.
Baca Juga: Prajurit TNI Yang Akan Diberi Sanksi Karena Berteriak Kami Bersama HRS Ternyata Hafal Al Quran
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid dan Fadli Zon Protes Prajurit TNI Yang Teriak Kami Bersama HRS, Diberi Sanksi
Tingginya tingkat kesembuhan inilah yang kemudian berpengaruh terhadap catatan kasus positif aktif menjadi fluktuatif. Dari data 11 Oktober 2020 lalu terdapat 260 kasus dan per tanggal 10 November 2020 menjadi 258 kasus.