DESKJABAR - Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (ALMAGARI) berhasil mengajak sebanyak 11 perwakilan mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) dari Garut Selatan, Jawa Barat menyatakan kesetiaannya kembali ke pangkuan NKRI, di Sekretariat Gedung ALMAGARI Garut, Selasa 2 April 2024.
Ketua Dewan Pembina ALMAGARI yang juga mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan mengatakan, dengan demikian hingga saat ini ALMAGARI total telah berhasil membai’at 761 orang mantan NII untuk kembali berikrar setia ke pangkuan NKRI.
“Ancaman nyata yang paling rawan terhadap keutuhan NKRI saat ini adalah masalah sikap intoleran yang terus berkembang menjadi radikalisme sampai kepada terjadinya aksi teror di berbagai tempat di Indonesia”, ujar Anton yang pernah menjadi Kapolwil Priangan.
Menurut Abah Anton, demikian kini panggilan akrabnya, Jawa Barat khususnya Garut menjadi salah satu titik terawan intoleran di Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani dan Airlangga Nyatakan Siap Hadir di MK untuk Sidang Sengketa Pilpres 2024
Baca Juga: Sudah Terima THR? Waspada, OJK Peringatkan Rayuan Platform Investasi Ilegal
“Alhamdulillah dengan kehadiran ALMAGARI ini, bisa menekan secara signifikan masalah-masalah intoleran di Wilayah Garut dan jawa Barat ,” kata Ketum Gernas GNPP Prabowo Gibran ini.
Abah Anton berharap perhatian dan kepedulian dari semua pihak. Pasalnya kata dia, beraktivitas di ranah intoleran dan radikalisme ini sangat beresiko tinggi, bahkan tidak jarang mendapatkan ancaman langsung baik fisik maupun pshykis.
“Sebab itu , tanpa dukungan penuh dari stakeholder dan instansi terkait sangatlah riskan,” ujar Abah Anton. Para pihak dan instansi terkait yang dharpakan bantuannya antara lain Densus 88, BNPT , Komunitas Inteljen TNI , POLRI, BIN, BAIS.
“Terlebih perhatian dan dukungan penuh dari Pemda setempat yang selama ini dirasa kurang maksimal agar meningkatkan kepedulian dan perhatiannya lebih besar lagi”, ujarnya.