Jawa Barat Status Siaga Bencana, BMKG: Cuaca Ekstrem Dapat Berujung Longsor, Banjir, Puting Beliung, dll

- 26 Maret 2024, 08:15 WIB
Lansekap longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin, 25 Maret 2024. BMKG tetapkan Provinsi Jawa Barat berstatus siaga dampak cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan sejenisnya.
Lansekap longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin, 25 Maret 2024. BMKG tetapkan Provinsi Jawa Barat berstatus siaga dampak cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan sejenisnya. /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/

DESKJABAR - Provinsi Jawa Barat ditetapkan berstatus siaga dampak cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana seperti banjir, longsor, angin kencang, puting beliung dan sejenisnya.

Laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan status Siaga untuk Provinsi Jabar tersebut, Selasa, 26 Maret 2024.

Info kebencanaan terkini, longsor terjadi di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat,  Minggu malam, 24 Maret 2024. Data dari BPBD mencatat sebanyak 30 rumah hancur serta 10 orang masih dalam pencarian.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: 18 Daerah Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem, Di antaranya Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali

Saat bersamaan, terjadi banjir di Kota Bogor, Minggu malam, yang menyebabkan ratusan jiwa warga kota terdampak. Dua warga di antaranya dikabarkan meninggal dunia.

Menurut BMKG, selain Jabar, terdapat 8 daerah lain ditetapkan berstatus waspada oleh BMKG. Daerah berstatus waspada tersebut meliputi Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Papua.

BMKG juga melaporkan, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang. 

Peringatan dini dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir berpotensi menyasar wilayah Denpasar, Bengkulu, Gorontalo, Pontianak, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, dan Medan pada pagi hingga siang hari.

Baca Juga: Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2024 Resmi Dibuka, Cek Ketentuan Umum, Tata Cara Melamar, dan Syarat Pendaftaran

Selanjutnya, kota lain seperti Palembang, Padang, Manado, Kendari, Makassar, Mamuju, Semarang, Samarinda, dan Tarakan, diprakirakan mengalami hujan ringan berawan pada sore hingga malam hari.

Untuk wilayah DKI Jakarta, sebagian besar cerah berawan pada pagi hari, tetapi turun hujan ringan dan berawan tebal pada sore hingga malam hari dengan kelembaban 80-90 persen dan bersuhu 24-29 derajat Celsius.

Diberitakan sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berujung kebencanaan meningkat di sebagian besar daerah akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.

Menurut dia, tiga bibit siklon tropis, yaitu Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P, termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia, yang menunjukkan pengaruh terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia bagian selatan.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban, Jawa Timur, Simak Keterangan Resmi BMKG

Risiko gelombang tinggi dan rob

Selain itu BMKG memprakirakan pada 26-27 Maret 2024 sebagian besar wilayah pesisir Indonesia akan mengalami risiko bahaya gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob).

Hal tersebut didapatkan berdasarkan laporan peringatan dini gelombang tinggi seperti diinformasikan laman media sosial Instagram @infobmkg.

Dalam laporannya, gelombang angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut–timur dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, umumnya terdampak pada Bbibit Siklon Troppis 91S dan 945 di Samudera Hindia dengan kecepatan 4-20 knot.

Baca Juga: Kode Redeem FF JKT48 Masih Aktif, Ada SG2 Gratis Token dan Skin Parang Mobile GreatSword, Plus Info Predator

Selanjutnya, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Selat Sunda hingga Jawa Tengah dan Laut Sulawesi. Fenomena percepatan angin dan belokannya meningkatkan potensi gelombang laut tinggi dengan diameter 1,25 - 2,5 meter.​​​​​***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x