Network
DESKJABAR – Ulah pencurian ternak domba kembali marah di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama dua pekan terakhir. Para korban pencurian domba rata-rata mengalami kerugian jutaan rupiah, dan merasa jengkel dengan kejadian ini yang bersamaan menjelang long weekend alias libur panjang.
Informasi dari warga kampung, pencurian ternak domba kembali marak setelah setahun terakhir tidak ada. Kejadiannya beruntun terjadi selama dua pekan terakhir, dimana yang kehilangan rata-rata dua ekor dan dhitung sudah empat kali.
Beberapa warga Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 6 Februari 2024, menceritakan, baru saja kehilangan ternak domba yang seharusnya siap dijual.
Ada yang mencurigai, ulah pencurian ternak domba itu dilakukan orang-orang jahat yang memanfaatkan momen libur panjang. Sebab, bisnis kuliner akan banyak kelimpahan pembeli, termasuk yang menyuguhkan daging domba.
Baca Juga: Situ Ciburuy, Bandung Barat, Wisata Nikmati Ragam Masakan Sunda Saat Long Weekend
Cerita warga
Warga Kampung Cikawati, Uyeh (61) senada Mang Kerdul (58) menyebutkan, baru saja kehilangan ternak domba dua ekor, dengan nilai jual sekitar Rp 6 juta. Aksi pencurian domba terindikasi dilakukan malam saat orang menjelang tidur, yang anehnya tidak diketahui warga sekitar.
Kejadian serupa dialami pula sesama peternak domba, dikabarkan terjadi juga di Cipageran dengan kuburan Cina, Pakuhaji, dan beberapa kampung lainnya. Aksi pencurian ternak domba mengherankan warga, padahal masih cukup lama menjelang Idul Adha.
“Sepertinya, menjelang libur panjang, para orang jualan sate domba bakal banyak pembelinya. Repotnya, sejumlah orang-orang jahat memanfaatkan situasi, dengan mencuri domba lalu dijual ke tukang sate,” keluh Uyeh.
Menurut Uyeh, gelagat ini juga ada diketahui oleh salah seorang tukang sate yang mencurigai seseorang menjual daging. Beberapa saat kemudian ramai kabar ada orang kehilangan domba, dimana sang tukang sate memberitahukan ciri-ciri orang yang menjual daging domba kepadanya.
