BATAS Prakualifikasi Lelang Proyek Tol Getaci Diundur Lagi, Warga Pemilik Lahan di Jawa Barat Cemas

- 5 Februari 2024, 08:52 WIB
 Ilustrasi jalan tol. Prakualifikasi lelang Tol Getaci diundur lagi, warga pemilik lahan di Jawa Barat cemas.
Ilustrasi jalan tol. Prakualifikasi lelang Tol Getaci diundur lagi, warga pemilik lahan di Jawa Barat cemas. /Instagram @pupr_bpjt/

DESKJABAR – Warga pemilik lahan di sejumlah desa di Jawa Barat yang terdampak proyek Tol Getaci cemas dengan diundurnya batas akhir prakualifikasi lelang proyek Tol Getaci. Mereka cemas dengan kelanjutan nasib lahan mereka.

Panitia lelang proyek Tol Getaci atau Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis,tiba-tiba memundurkan batas akhir penutupan prakualifikasi lelang proyek Tol Getaci.

Baca Juga: LOKET Penjualan Tiket Kereta Api Lebaran 2024 Dibuka 25 Februari 2024, serta Daftar KA Ekonomi dan KA Tambahan

Mengutip dari laman bpjt.pu.go.id, batas akhir pengambilan dokumen prakualifikasi lelang berubah menjadi 7 Februari 2024. Sedangkan batas akhir penyerahan dokumen prakualifikasi diundur hingga 4 Maret 2024.

Jadwal baru tersebut merupakan perubahan ke-4 kalinya. Pada jadwal terakhir sebelum dimundurkan adalah batas akhir pengambilan dokumen prakualifikasi lelang pada 30 Januari 2024 dan batas penyerahan dokumen ditutup pada 2 Februari 2024.

Hingga saat ini tidak ada penjelasan dari panitia lelang proyek Tol Getaci atas pemunduran batas akhir prakualifikasi lelang proyek Tol Getaci.

Dengan pemunduran batas akhir prakualifikasi lelang tersebut otomatis jadwal pelaksanaan lelang juga akan mundur.

Anggota BPJT Sony Sulaksono sebelumnya menyatakan setelah prakualifikasi lelang diperkirakan pada Maret 2024 calon investor yang akan mengikuti lelang proyek Tol Getaci baru ketahuan.

"Saat ini tol Getaci masih dalam proses prakualifikasi. Target Maret sudah ada calon-calon untuk masuk tahap tender. Target kita penetepan pemenang akan sekitar Agustus dan perjanjian pengusahaan jalan tol (perjanjian invertasi) sekitar September 2024," ujarnya.

Sony mengemukakan selain invesrto asing dari China ada investor dari sejumlah negara yang berminat untuk ikut menggarap calon jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut.

Selain China, investor asing yang menyatakan minat tersebut adalah investor dari Malaysia, Australia, Hongkong, Timur Tengah, dan Kanada.

Meski jadwal tahapan prakualifikasi lelang Tol Getaci berubah kembali, namun proses pembebasan lahan jalan terus.

Pada dua pekan terakhir berlangsung pembayaran uang ganti rugi di 2 desa, dan 2 musyawarah UGR di satu desa.

Baca Juga: Penerbangan Jakarta-Balikpapan pp, Garuda Indonesia Kini Gunakan Pesawat Berbadan Lebar

Pembayaran uang ganti rugi di awal yahun 2024 ini berlangsung di Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung pada tanggal 29 dan 30 Januari 2024.

Pembayaran UGR lanjutan dilaksanakan di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi Garut yang akan digelar pada 6 dan 7 Februari 2024.

Sedangkan pekan lalu juga dilaksanakan musyawarah UGR di Desa Tangsimekar, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Dengan demikian mereka tinggal menunggu tahapan pembayaran uang ganti rugi.

Pembayaran uang ganti rugi dikeluarkan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) setelah ada surat permohonan yang diajukan Kantor Pertanahan daerah setempat.

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi mengatakan bahwa hingga saat ini pembayaran uang ganti rugi untuk pembebasan lahan proyek Tol Getaci sudah mencapai Rp 914 miliar.

Warga Pemilik Lahan Cemas

Adanya kabar jadwal prakualifikasi lelang Tol Getaci kembali diundur membuar sejumlah warga pemilik lahan di Jawa Barat yang terkena proyek jalan tol tersebut merasa cemas.

Kecemasan itu terlihat dari komentar-komentar mereka di kolom komentar kanal YouTube Nirwati Channel yang rajin memberitakan perkembangan proses pembebasan lahan di lapangan. Sebagian dari mereka yang berkomentar adalah warga yang lahanny terdampak Tol Getaci.

Inilah kecemasan warga pemilik lahan :

Baca Juga: SKOR PERSIB HARI INI: Stefano Beltrame Berhasil Jebol Persis Solo, Maung Bandung Sementara Menang

 “Parah…” tulis @munirefendi2916.

“Ulah tulus we lah,” ujar @munirefendi2916

“Nu beruntung mah nu sudah nerima UGR lahan masih bisa dimiliki dan bisa tanami apa saja” tulis @aasuganda1365

“Investorna Was was  pa guru,” tutur @tedikosasih6959

“Gagal moal di lanjut Ken dei molormah,” tulis @user-eu2mz4sf2p

“Meuning ge molor cing lila keneh di bangunamah  nu penting ugr na nu kudu ganjang mah , alhamdulillah ugr geus d bayar jadi leuwih lila cicing dina tanah carik hehe,” ujar @user-bn7tf7il4h

“Pami UGR na kumaha...? ngiringan molor teu...??” tulis @HendiVivo-rd1re

“Ugr sukamukti masih tetep lanjut ga min,” tulis @rizkymaulana8029. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bpjt.pu.go.id YouTube Nirwati Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah